Warga Dilibatkan dalam Pembangunan Shelter
Warga yang kehilangaan rumah atau mengalami rusak berat akan dilibatkan dalam pembangunan shelter.
Editor: Kisdiantoro
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Warga yang kehilangaan rumah atau mengalami rusak berat akan dilibatkan dalam pembangunan shelter atau tempat hunian sementara. Keterlibatan masyarakat ini juga sebagai upaya untuk mempertahankan kearifan lokal.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, dalam peresmian peluncuran dan pembangunan shelter di Posko Jenggala di Dusun Wonosari Babadan, Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman.
"Warga akan kita libatkan. Siapa di antara mereka yang bisa jadi tukang, siapa yang jadi kulinya. Itu lebih baik karena mereka punya rasa memiliki. Mereka juga boleh membangun rumahnya sendiri dan kita kasih uang. Kita akan tetap mendampingi mereka," kata Syamsul.
Dalam kesempatan itu, Syamsul menambahkan bahwa 2.500 unit shelter yang akan dibangun bukan jumlah pasti. Jumlahnya bisa bertambah atau berkurang, bergantung pendataan yang sampai sekaranbg masih terus dilakukan, terhadap warga yang kehilangan rumah atau mengalami rusak berat akibat letusan Merapi.