Pusat Tidak Akan Ganti Sapi yang Mati Tersapu Awan
Pemerintah pusat tidak akan membeli ternak milik warga yang mati akibat sapuan awan panas letusan Gunung Merapi
Penulis: Willem Jonata
Editor: Tjatur Wisanggeni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA -- Pemerintah pusat tidak akan membeli ternak milik warga yang mati akibat sapuan awan panas letusan Gunung Merapi beberapa waktu lalu. Kebijakan pemerintah pusat hanya membeli ternak hidup.
"Kalau ada kebijakan yang mengganti itu bukan pemerintah pusat," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Ternak Kementrian Pertanian Prabowo, Rabu, (01/12/2010), dalam jumpa pers di Media Center Tanggap Bencana Merapi, Jalan Kenari, Yogyakarta.
Menurutnya, warga pemilik ternak sapi yang mati itu akan didaftarkan sebagai penerima bantuan sosial. Sementara untuk pembelian ternak warga yang masih hidup pemerintah akan menyediakan dana sebesar Rp 100 milyar.
"Untuk ternak potong jantan Rp 22 ribu per kilogram, betina yang tidak produksi Rp 20 ribu. Pedet (anak sapi) Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta, ternak sapi bunting Rp 9 juta, dan sapi perah produksi 10 juta," terang Prabowo.
Prabowo melanjutkan menjelang realisasi kebijakan tersebut, tim penanganan ternak korban Merapi nanti akan melakukan pemeriksaan terhadap ternak-ternak yang sakit.
"Nanti kita lihat kondisi sakitnya, bisa disembuhkan atau tidak dari analisis dokter, kita nanti menentukan harganya. Peternak tidak akan dirugikan," ujarnya. (*)