Kawasan Code Dilanda Krisis Air Bersih
Warga sepanjang Kali Code, mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Editor: Achmad Subechi
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Anugerah,Galih, Pujo Asmoro, Hendra Kristianto, Hasan Sakri Ghozali, Wahyu Jati Kusuma
TRIBUNNEWS.COM, JOGJA-- Kawasan bantaran Kali Code Yogyakarta krisis air bersih. Hampir semua air sumur tercemar akibat banjir lahar dingin Merapi. Air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta pun keruh dan berbau. Hingga hari ini, Kamis (2/12), berdasarkan pantauan Tribun Jogja, masyarakat mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
“Untuk memenuhi kebutuhan air bersih saya harus membeli air mineral kemasan galon,” kata Nunik (41) warga Kampung Kembangan, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta. Ia mengaku sampai sekarang belum ada bantuan air bersih di kampungnya. Padahal, masyarakat Code sangat memerlukannya.
“Saya sendiri sudah tidak mampu lagi beli air mineral kemasan galon,” katanya.
Nunik mengungkapkan pendapatan keluarganya pas-pasan. Gaji suaminya yang hanya Rp 400 ribu per bulan habis untuk mencukupi kebutuhan hidup dan sekolah kedua anaknya. Untuk menopang ekonomi keluarga, dia harus menjual makanan dengan menitipkannya ke warung angkringan. Paling banyak, dia hanya memperoleh Rp 25 ribu per hari.
Ketua RT Kampung Kembangan, Surtini, mengatakan, hampir seluruh kepala keluarga di kampungnya memakai air mineral kemasan galon untuk keperluan minum. Sementara kebutuhan memasak serta mandi, cuci dan kakus (MCK) tetap menggunakan air dari PDAM.
“Air PDAM yang akan dipakai mandi harus diendapkan satu malam dulu agar tidak terkena penyakit kulit,” jelasnya.
Persoalan air bersih juga dialami warga Kampung Ledok Tukangan, Kelurahan Tegal Panggung, Kecamatan Danurejan. Ketua RW 02 kampung setempat, Sukirman, mengungkapkan, pencemaran air sumur di daerahnya parah. Airnya berbau dan keruh.
Ada 11 sumur yang ada di kampungnya. Enam sumur tercemar material lahar dingin Merapi. Airnya tidak bisa lagi digunakan untuk konsumsi. Sedangkan lima sumur lainnya tingkat pencermarannya rendah dan masih bisa dikonsumsi. “Lima sumur ini digunakan 250 kepala keluarga,” jelasnya.
Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto, mengatakan, segera menyuplai air bersih buat warga di sekitar Kali Code. “Kita akan membuat tandon air di Kawasan Code. Tandon itu akan diisi air bersih oleh PDAM Tirtamarta Yogyakarta,” katanya.
Pihaknya juga akan memperbaiki saluran air minum yang rusak akibat banjir lahar dingin Merapi. Saluran air yang diperuntukkan untuk kepentingan umum akan mendapat prioritas utama. “MCK yang rusak akibat diterjang banjir lahar dingin juga akan kita perbaiki secepatnya. Dalam jangka pendek kita akan membuat MCK darurat,” jelasnya.