Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Cangkringan Belum Berani Tinggal di Rumah

Meski status Merapi diturunkan dari waspada menjadi siaga pukul 09.00 WIB, Jumat (3/12/2010), namun warga Kecamatan Cangkringan belum pulang

Editor: Prawira
zoom-in Warga Cangkringan Belum Berani Tinggal di Rumah
TRIBUNNEWS.COM/IMAN SURYANTO
Dusun Gadingan di Kecamatan Cangkringan, Sleman hancur lebur. Seluruh rumah penduduk luluh lantak ditelan wedus gembel. Material Merapi pun kini menimbun kampung yang dulunya hijau. 
Laporan Wartawan Tribun Jogja Obed Doni Ardiyanto

TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Meski status Merapi diturunkan dari waspada menjadi siaga pukul 09.00 WIB, Jumat (3/12/2010), namun warga Kecamatan Cangkringan belum mau menempati rumahnya. Mereka masih bertahan di barak-barak pengungsian.

"Saya dan warga lain masih takut meskipun statusnya sudah tidak awas. Takutnya material Gunung Merapi turun saat hujan lebat," kata Budi Mulyono (25), warga Cangkringan yang ikut menjaga Posko Bronggang, Cangkringan, Yogyakarta, Jumat (3/12/2010).

Dijelaskannya, warga hanya pulang saat pagi hingga siang untuk melihat kondisi rumah mereka. Sebagian yang lain, memang menyempatkan mengurusi sawah atau ladang. “Hanya begitu, belum berani pulang,” kata Budi.

Pria yang berprofesi sebagai sekuriti sebuah bank itu menambahkan warga sebenarnya ingin segera pulang ke rumah masing-masing. Tetapi, meski status gunung sudah turun, tetapi pemerintah belum mengijinkan.

"Saya juga cuma melihat rumah saya dan ikut jaga satu sampai dua jam. Sedangkan istri dan anak-anak saya masih mengungsi di tempat saudara di Klaten," tambahnya.

Masyarakat yang hendak menengok rumahnya pun harus melapor pada pihak kepolisian yang bertugas menjaga daerah tersebut. "Ini memang tugas kami mengamankan daerah dan menyekat orang yang menuju daerah bahaya, warga asli diberi batas waktu," ucap AKP Bonifatius (42), Komisaris Polisi, Kepala Pos Pengamanan Cangkringan di teras Aula, Kantor Kecamatan Cangkringan

Pihak Kepolisian bekerjasama dengan pemuda Desa Cangkringan dalam pengaturan keluar masuk warga yang akan menengok rumahnya. "Kami mendata setiap warga atau orang asing yang masuk ke Cangkringan," kata Bonifatius.

Berita Rekomendasi

Sedangkan orang nonwarga Cangkringan yang hendak berkunjung, lanjutnya, harus menunjukkan surat pengantar BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). “Tanpa itu, kami tolak," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas