TRIBUNNEWS.COM,  YOGYA - "SULTAN itu sudah dari dulu diberkati Gusti Allah, buktinya hari ini tidak hujan seperti hari-hari kemarin," ujar Joko Sumadi (30), penjual mie ayam di Alun-alun utara, Senin (13/12/2010).

Joko sehari-hari menjual mie ayam di sepanjang jalan Malioboro. Kali ini ia menggelar dagangannya di Alun-alun utara sejak pukul 07.00 WIB. "Saya baca di koran akan ada demo SBY di alun-alun utara, jadi saya jualan di sini, Alhamdulillah laku banyak," katanya.

Meski mengaku kurang mengerti permasalahan dalam demonstrasi ini, Joko cukup antusias mendukung sultan sebagai gubernur DIY. "Mudah-mudahan kalau sultan jadi gubernur rakyat bisa jadi makmur. Kalau pemerintahan SBY kan jadinya bencana terus menerus," tambahnya.

Menurutnya, sebaiknya rakyat Yogyakarta tidak mengikuti keputusan-keputusan SBY lagi. Sebab, sejak pendiri Partai Demokrat itu menjadi presiden, rakyat sulit mencari nafkah. Penghasilan Joko pun terus menurun, kadang tidak cukup untuk menafkahi istri dan anaknya. "Enak zaman Pak Harto, sekarang apa-apa mahal, untuk jualan saja saya sering nombok," ungkapnya.

Hal serupa dirasakan Bu Basuki (50), penjual es kelapa di seputaran alun-alun. "Kalau Sultan jadi pemimpin ya enak, cari makan enak, tinggal di Jogja juga tentram," ujar ibu empat anak ini.

Menurutnya kota Yogyakarta yang dahulunya tentram sekarang jadi tidak karuan. "Ya Presidennya itu, berisik!. Mbok yo biarin aja toh Yogya aman sama sultan," ujarnya dengan nada tinggi.