Kapolda Minta Bantuan Ki Joko Bodo Ungkap Kasus Putri Umboh
Kapolda Kepri Brigjen Raden Budi Winarso memilih meminta bantuan pada paranormal Ki Joko Bodo guna mengungkap kasus pembunuhan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribun Batam Purwoko
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Satu setengah bulan sudah berlalu kasus pembunuhan Putri Mega Umboh belum terungkap. Seiring kian peliknya persoalan yang mengemuka, Kapolda Kepri Brigjen Raden Budi Winarso memilih meminta bantuan pada paranormal Ki Joko Bodo. Paranormal kondang itu didatangkan ke Mapolda Kepri, Selasa (9/8/2011).
Diperoleh informasi, karena sedang menemui Ki Joko Bodo itulah, agenda pertemuan dengan tujuh satpam yang disangka terlibat dalam pembunuhan istri Kasubdit II Dit Reskirm Khusus Polda Kepri, AKBP Mindo Tampubolon menjadi tertuda hingga empat jam lebih.
Ki Joko Bodo yang dikonfirmasi Tribun, Selasa (9/8) petang, membenarkan dirinya pada siang kemarin diundang Kapolda Kepri untuk dimintai bantuan. Ia mengaku sempat berbincang-bincang panjang lebar mengenai hal ikhwal mengenai kasus pembunuhan yang menghebohkan itu.
"Ya bicara mengenai kasus pembunuhan di Batam. Lama kita bicara-bicara. Saya memberikan petunjuk berdasarkan kemampuan saya mengenai latar belakang kasus itu," ucap Ki Joko Bodo.
Sayang, ia enggan membeberkan lebih rinci mengenai hal apa saja yang oleh Kapolda dimintakan petunjuk kepada dirinya. Apakah kira-kira benar ada rekayasa? "Mengenai kasus itu menurut saya wartawan sudah punya gambaran. Ya, 80 persen lah (sama seperti petunjuk) dari saya," ucapnya ketika didesak Tribun.
Soal keterlibatan AKBP Mindo? "Abstain lah saya soal itu. Jangan, saya tak mau beberkan. Saya hanya dimintai petunjuk," elaknya lagi.
Kapolda sendiri sempat menjemput Ki Joko Bodo ke Bandara Hang Nadim Batam. Kehadiran Kapolda yang berpakaian lengkap berjalan beriringan dengan Ki Joko Bodo juga sempat menarik perhatian warga yang ada di bandara tersebut.
Sejak kasus pembunuhan sadis terhadap Putri Mega Umboh, 26 Juni lalu, hingga kini polisi belum berhasil mengungkap motif maupun siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut. Selain dipusingkan dengan pro kontra adanya rekayasa penyidikan, Polda Kepri juga dihadapkan pada persoalan salah tangkap terhadap tujuh satpam yang bekerja di perumahan setempat.