Korban Luka di Gereja Kepunton Kena Terjangan Paku Bom
Saksi mata jemaat GBIS Kepunton yang selamat mengaku, korban luka kebanyakan kena terjangan paku dari bom yang meledak
Editor: Harismanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ade Rizal/Ikrob Didik
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Saksi mata jemaat GBIS Kepunton yang selamat mengaku, korban luka kebanyakan kena terjangan paku dari bom yang meledak. Korban sudah dibawa ke sejumlah rumah sakit di Kota Solo.
Data yang dikumpulkan Tribun Jogja di lapangan hingga siang ini, sementara diketahui satu orang tewas dan puluhan jamaah gereja luka-luka. Korban tewas diduga pelaku peledakan. Belum diketahui identitas yang bersangkutan.
Pasukan Gegana Brimob dan tim Disaster Victim Identification (DVI) kini sudah mengambil alih penanganan lokasi ledakan bom di GBIS Kepunton. Komplek gereja pun juga sudah diisolasi.
Laporan wartawan Tribun Jogja di lokasi kejadian, police line dipasang di jarak sekitar 30 meter dari gereja, dan pintu gerbang gereja ditutup rapat. Mayat pengebom yang ada di pintu masuk gereja masih dibiarkan tergeletak.
Seorang petugas jaga gereja, Erik, mengaku menyaksikan kejadian tersebut. Saat itu, kisahnya, pelaku yang mengenakan pakaian atasan hitam dengan celana putih berbaur, berbaur dengan jemaat yang lain.
"Jadi tidak ada yang menduga, tahu-tahu terdengar suara duer!" kisahnya dengan terbata-bata dan masih nampak panik. Beberapa saat kemudian, seorang warga melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.
Sejumlah korban yang mengalami luka-luka diduga terkena paku yang diduga terdapat dalam bom tersebut. Kejadian ledakan terjadi tepat di pintu keluar gereja dan membuat panik warga sekitar.
Sebuah bom meledak di Gereja Betel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegalharjo, Jebres, Solo, Minggu (25/9/2011). Ledakan terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, seusai para jamaah gereja melaksanakan kebaktian kedua. (*)