Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Hayat Gugat Cerai Saat Bom Cirebon Meledak

Sifria Yusefa Dewi bin Kirmanto sudah berada di rumah kedua orang tuanya di Perum Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI), di RT 19/07

Editor: Prawira
zoom-in Istri Hayat Gugat Cerai Saat Bom Cirebon Meledak
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol.Anton Bahrul Alam, menunjukkan foto pelaku bom Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton Solo, di kantor Humas Mabes Polri Jakarta Selatan terkait identitas pelaku , Selasa (27/9/2011). Mabes Polri memastikan pelaku bom adalah Pino Damayanto alias Ahmad Yosepa Hayat, seorang buron pelaku peledakan bom di Cirebon beberapa waktu lalu. (tribunnews/herudin) 

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Sifria Yusefa Dewi bin Kirmanto sudah berada di rumah kedua orang tuanya di Perum Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI), di RT 19/07, Desa Plumbon, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Selasa (27/9) malam. Sifria datang dari Jakarta setelah menghadiri pemakaman suaminya, Achmad Yosepa Hayat alias Hayat alias Rahardjo, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta.

Ketua RT 07, Elly Ermawati, mengatakan, ia dikabari tetangganya yang melihat satu unit mobil merah di depan rumah milik Kirmanto dan Sri Astuti tersebut yang mengantar kepulangan Sifria.  Namun, baik tetangga maupun Elly tidak bisa memastikan, siapa yang mengantar istri pelaku bom bunuh diri di Solo pada Minggu (25/9) siang itu.

"Dari mobil itu, keluar dua perempuan. Kalau soal jam berapa, saya tidak tahu persis karena tidak tanya," ujar perempuan berusia 43 tahun itu kepada Tribun, Rabu (28/9) pagi.

Setelah mendengar kabar itu, Elly berinisiatif menghubungi Sri Astuti. Ibu Sifria itu mengakui putri pertama dari dua bersaudara tersebut sudah berada di rumah setelah menyaksikan pemeriksaan DNA dan pemakaman Hayat di Jakarta. Namun, belum ada satu pun anggota keluarga yang mau ditemui Tribun.

"Maaf, Mas, memang Sifria sudah pulang tadi malam. Tapi keluarganya belum mau menerima wartawan untuk diwawancarai. Saya sudah mencoba merayu, tapi memang mereka belum berkenan," ujarnya.

Ketika Tribun mengetuk pintu cokelat rumah berdinding merah muda itu, tidak ada satu pun yang menyahut. Rumah itu tampak sepi pada Rabu (28/9) pagi.

Elly mengatakan, setelah peristiwa bom bunuh diri di Masjid Adz Zikra, di Mapolres Cirebon Kota, April lalu, dan Hayat masuk daftar pencarian orang (DPO), istrinya mengajukan gugatan cerai dan keluar dari pekerjaannya sebagai apoteker. Pasangan Sifria dan Hayat memiliki putri bernama Naila yang berusia empat tahun.

Berita Rekomendasi

"Gugatan perceraian itu dilakukan karena sekitar 1,5 tahun Sifria tidak diberi nafkah sama sekali oleh Hayat. Mungkin juga malu karena masuk dalam DPO," kata Elly.

Selain di rumah mertua Hayat, warung Bakso Idaman milik kedua orang tuanya, Daud dan Hindun, di Jalan Pandesan, Kota Cirebon, masih dalam keadaan tertutup kemarin siang.

Achmad Yosepa dipastikan sebagai pengebom gereja di Solo setelah Mabes Polri melakukan tes DNA. Hayat diketahui ikut mengantar M Syarif saat mengebom Masjid Adz Zikra. Mereka pun sama-sama aktif di Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Cirebon.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas