TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Kota Solo setiap Minggu selalu diramaikan Car Free Day (CFD). Namun karena hari raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1432 Hijriah bertepatan dengan Minggu  (6/11/2011) pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkot Solo meliburkan CFD.

Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Ir Juanda, dua ruas jalan yang dijadikan CFD akan buka seperti biasa. Kebijakan ini diambil oleh Dishub untuk menghormati umat Islam yang sedang merayakan Hari Raya Kurban.

Keputusan meniadakan CFD saat Idul Adha merupakan hasil rapat koordinasi antara Kantor Kementerian Agama Solo, Dishub, dan sejumlah instansi terkait lainnya. "Untuk menghormati umat Islam yang sedang merayakan Idul Adha, CFD Minggu besok (hari ini) libur. Kita tidak ingin ditengah umat Islam sedang melaksanakan shalat Ied, ada warga yang asyik bermain di CFD," kata Kepala Bidang Lalu Linta Dishub Solo, Sri Baskoro saat ditemui di kantornya, Sabtu (5/11/2011).

Menurut Baskoro, hal lain yang menjadi pertimbangan diambilnya kebijakan tersebut adalah adanya masyarakat yang menggunakan ruas Jalan Ir Juanda untuk melaksanakan shalat Ied. Ruas jalan yang digunakan tersebut adalah di daerah Kelurahan Pucang Sawit, Kecamatan Jebres. "Jalan Ir Juanda di Kelurahan Pucang Sawit digunakan untuk shalat Ied warga. Kalau CFD tetap buka, kesannya tak etis," katanya lagi sambil duduk santai di ruang kerjanya.

Liburnya CFD ini adalah yang kesekian kalinya. Pada arus mudik lalu, CFD juga ditutup dengan alasan digunakan untuk jalur mudik. Solo CFD akan kembali buka pada Minggu (13/11) di Jalan Ir Juanda dan Jalan Slamet Riyadi dari jam 05.00 hingga 09.00. "Minggu depan CFD kembali buka, saya berharap bisa memakluminya," harap Baskoro yang mangaku bangga 2 tahun pelaksanaan CFD, animo masyarakat sangat tinggi.

Kepala Dishub Solo Yosca Herman Soedrajat menambahkan, pada hari-hari besar keagamaan selanjutnya yang bertepatan dengan hari Minggu, CFD akan libur. Namun demikian, pihaknya akan tetap melakukan pertemuan dengan berbagai komunitas tertentu untuk mengambil kebijakan apakah CFD yang selalu dipadati ribuan warga Solo itu libur atau tidak. "Setiap mengambil keputusan, kita selalu meminta masukan dari komunitas agama atau lainnya," terangnya.