Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banser NU Ikut Amankan Gereja Saat Natal

Tak hanya aparat kepolisan, organisasi masyarakat (ormas) juga ikut melakukan pengamanan perayaan Natal di Solo.

Editor: Ade Mayasanto
zoom-in Banser NU Ikut Amankan Gereja Saat Natal
net
Polisi melakukan sterilisasi gereja menjelang Natal. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja Ikrob Didik Irawan

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Tak hanya aparat kepolisan, organisasi masyarakat (ormas) juga ikut melakukan pengamanan perayaan Natal di Solo. Satu diantaranya adalah Nahdatul Ulama (NU) Kota Solo. Mereka menurunkan Banser Gerakan Pemuda (GP) Ansor untuk ikut melakukan pengamanan pada 142 gereja besar dan kecil di Kota Bengawaan saat merayakan Natal.

Ketua GP Ansor Kota Solo, Nur Kholis menjelaskan, total ada sekitar 200 anggotanya yang diterjunkan untuk ikut menjaga stabilitas keamanan perayaan hari raya umat Kristiani tersebut. Pengamanan tersebut sebagai wujud kerukanan umat beragama di Kota Solo yang terjalin baik selama ini. "Ada sekitar 200 anggota banser yang ikut melakukan pengamanan gereja. Dalam melakukan pengaman, kami berkoordinasi dengan polisi," katanya, Sabtu (24/12/2011).

Menurut Nur Kholis, jelang perayaan Natal 25 Desember, sejumlah gereja di Solo telah mengajukan diri minta bantuan pengamanan. Satu diantaranya adalah Gereja Bhetani Pasar Legi yang sudah meminta bantuan Banser untuk menjaga kebaktian pada hari Minggu (25/12/2011). "Anggota kami siap ikut akti mengantisipasi dini adanya kemungkinan teror bom maupun gangguan kemanan lain," terangnya.

Sebanyak 142 gereja yang tersebar di wilayah Kota memang mendapat penjagaan ketat aparat kepolisian. Menurut Kapolresta Solo Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo, jika ditotal, personel kepolisian ditambah ormas dan elemen lainnya maka jumlahnya sebanyak 2.600 personel. Jumlah itu mulai diterjunkan kelapangan dari Jumat (23/12/2011) hingga Senin (2/1/2012). "Pengamanan tersebut merupakan bagian dari Operasi Lilin Candi 2011 yang digelar jajaran Polresta," kata Kapolres.

Menurut Sigit, pola pengamanan yang dilakukan adalah polisi dibantu dengan jajaran Brimob menyisir dan mensterilisasi terhadap 142 gereja. Penyisiran ini akan dilakukan secara berkala dengan menurunkan tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak). “Jika ada hal-hal yang mencurigakan, silahkan lapor ke petugas. Maka polisi akan langsung bertindak,” sergahnya.

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas