Laporan Reporter Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sebagai bentuk antiasipasi hal-hal yang tak diinginkan, sejumlah gereja di Solo memasang circuit closed televisi (CCTV). Piranti perekam ini dipasang diberbagai sudut untuk mengawasi gerak-gerik jika ada orang asing mencurigakan masuk gereja.

Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan adalah salah satu gereja yang memasang CCTV sebagai alat pengamanan tambahan. Di gereja yang berkapasitas seribuan jemaah ini, sejumlah titik mulai pintu masuk, dalam gereja, dan berbagai ruang lain telah dipasang CCTV.

"Sejak tragedi bom di Gereja Kepunton lalu, kami meningkatkan sistem pengaman dengan memasang CCTV," kata Pengurus GKJ Manahan Dhony Aditya, Sabtu (24/12/2011).

Meski aparat keamanan sudah melakukan pengamanan, pihak internal GKJ Manahan juga membentuk tim pengamanan sendiri. Tim ini terdiri dari belasan orang. Tugasnya melakukan pengamanan di berbagai sudut, termasuk yang memeriksa para jemaat saat akan masuk gereja saat kebaktian natal.

"Kalau yang memeriksa dari pengurus, para jemaat mungkin akan lebih nyaman," kata Dhony. 

Hal serupa juga dilakukan oleh pihak Gereja SP Maria Regina Purbowardayan yang menyiapkan sejumlah CCTV. Pemasangan CCTV ini merupakan usulan dari para jemaat dan berbagai pihak yang khawatir atas keamanan di gereja saat melakukan ibadah.

"Namun karena pintu di gereja cukup banyak, pemasangan hanya dilakukan pada titik-titik strategis saja," Pastor Paroki Djono Wasono, pengurus gereja.

Sejumlah gereja di Solo akan menggelar malam kebaktian Natal, sore hingga malam ini. Di beberapa gereja besar, aparat kepolisian dari Polresta Solo membangun pos pengamanan. Sebanyak 142 gereja besar dan kecil juga menjadi target pengamanan dimana sejumlah personil ditempatkan.

Total ada enam pos pengamanan yang tersebar diberbagai titik untuk melakukan pengamanan Natal dan tahun baru.