MUI NTT: Kerukunan Harga Mati
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta umat beragama di daerah ini tetap menjaga keharmonisan, persatuan
Editor: Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Pos Kupang, Benny Jahang
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta umat beragama di daerah ini tetap menjaga keharmonisan, persatuan, dan kesatuan selama berlangsungnya perayaan Natal, 25 Desember 2011 dan Tahun Baru 1 Januari 2012.
"Masyarakat NTT diharapkan tidak mudah terprovokasi oleh isu atau upaya adu domba yang menyesatkan dari pihak-pihak tak bertanggung jawab," ujar MUI NTT, Abdul Kadir Makarim, di Kupang,
Rabu (21/12/2011).
Harmonisasi hubungan antarumat beragama di NTT, kata Abdul Kadir, sangatlah penting dan ditempatkan di atas segala-galanya.
Dengan demikian, lanjut dia, semua pihak tetap dan wajib menjaga nilai-nilai bersamaan, kekeluargaan, dan kerukunan yang selama ini telah terjalin dengan baik.
"Kerukunan beragama di NTT harga mati. Momentun hari Natal, hari suci ini, kita pererat persaudaraan antarumat beragama. Hidup damai dan tenteram diberkati Allah," pesan Makarim.