Tubuh Ana Gosong Tak Bisa Dikenal
Kepolisian Sektor Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara, masih menyelidiki penyebab kebakaran yang melanda Toko Elektronik Brayan Jaya
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Kepolisian Sektor Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara, masih menyelidiki penyebab kebakaran yang melanda Toko Elektronik Brayan Jaya, di Jalan Yos Sudarso No 141, Kelurahan Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
Kapolsek Medan Barat, Kompol Nasrun Pasaribu, mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Namun dari dugaan sementara, api berasal dari ledakan. “Kami belum tahu ledakan dari mana, apakah dari tabung gas atau tidak. Masih dalam penyelidikan tim labfor Polda Sumut,” katanya, Selasa (10/4/2012) sore.
Menurut Nasrun, seorang saksi bernama Elfrin yang akan dimintai keterangannya, juga masih dalam kondisi trauma berat akibat kejadian tersebut. Elfrin yang merupakan pembantu di toko elektronik itu, belum bisa ditanyai. “Hingga kini beliau (Elfrin) belum sadarkan diri,” tutur Nasrun.
Seperti diberitakan sebelumnya, Toko Elektronik Brayan Jaya di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat, hangus terbakar pada Selasa dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Tujuh orang yang diperkirakan masih keluarga, yakni, Ana (39), Cester (11), Celson (8), Celsea (14), Teng Acu (80), Amei (44) dan Yong Fang (37) terperangkap di lantai dua dan terpanggang hingga tewas.
Seorang petugas sekuriti bank yang tepat berada di samping toko tersebut, mengaku sempat mendengar suara ledakan cukup kuat sebanyak dua kali, dan ledakan kecil lebih dari tiga kali. "Saya dengar suara ledakan banyak, tapi dua kali suara ledakan besar," ujar sekurity bank BCA yang enggan menyebutkan namanya itu.
Sementara itu kerabat dari ketujuh jenazah yang tewas terbakar, terkesan enggan bicara saat ditanyai wartawan di RSUD dr Pirngadi Medan. Seorang wanita muda berpakaian putih yang mengaku sebagai famili dari Ana, pemilik toko yang meninggal, menolak memberikan keterangan secara detail terkait kematian dan berbagai pertanyaan lainnya menyangkut para korban.
"Suaminya sudah meninggal tiga minggu lalu. Saya selaku familinya (Ana)," ujar wanita berambut pirang itu tanpa mau menyebut identitasnya.
Sebelumnya wanita ini tampak meneteskan air mata saat di dalam ruang jenazah hingga keluar dari ruang jenazah. Ia ditemani seorang kerabat wanita lainnya yang berkaos hijau. Wanita berbadan tambun ini juga tampak menangis dan terkesan menjauhi wartawan yang coba menghampiri dan bertanya.
Sementara seorang wanita bernama Yenny, yang mengaku sebagai sahabat Ana, mengatakan dirinya baru mendatangi rumah sakit Pirngadi Medan untuk melihat jenazah sahabatnya pemilik toko elektronik itu. "Semua tubuhnya gosong. Sulit sebenarnya untuk saya mengenali," ujarnya kepada Tribun usai melihat jenazah.
Sedangkan Iskandar yang mengaku keponakan Ana, saat dimintai keterangannya mengatakan, ketujuh orang yang terbakar di dalam toko elektronik itu masih dalam lingkup pertalian saudara. "Termasuk dua tamu itu keluarga. Yang satu (Julia) baru pulang tiga hari dari Taiwan, dan satu lagi (Amei) baru datang dari Rantau Parapat," kata Iskandar. (TRIBUN MEDAN)