Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa Tuna Rungu Kok Diberi Soal 'Listening'

yang disayangkan yakni materi untuk ujian Bahasa Inggris yang didapatkan dari pihak Dinas Pendidikan Kota Semarang terdapat materi "listening".

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Siswa Tuna Rungu Kok Diberi Soal 'Listening'
Sriwijaya Post/Zaini
SEJUMLAH Kepala Sekolah SMA, SMK dan MA se Kota Palembang mengumpulkan kotak berisi soal yang didistibusikan di halaman Disdikpora Palembang, Minggu (15/4/2012). Ujian Nasional akan dilaksanakan serentak mulai hari Senin (16/4) besok. Sriwijaya Post/Zaini (16/04/2012) 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - SMA Luar Biasa (SMALB)-B (penderita tuna rungu) Widya Bhakti mengikuti Ujian Nasional (UN) seperti halnya SMA lainnya. Jadwal hari pertama UN yakni Bahasa Indonesia, hari kedua Bahasa Inggris dan hari ketiga mata pelajaran Matematika. Peserta ujian terdapat empat orang satu di antaranya perempuan dengan rata-rata usia 20 tahun.

Kepala Sekolah SMALB-B Widya Bhakti Sri Umbarwati mengatakan untuk materi soal memang berbeda dengan SMA biasa, namun ada beberapa kemiripan. Hanya saja yang disayangkan yakni materi untuk ujian Bahasa Inggris yang didapatkan dari pihak Dinas Pendidikan Kota Semarang terdapat materi 'listening'.

"Padahal sebelumnya sudah saya sampaikan kalau siswa saya ini tuna rungu, namun kok materinya malah diberi kaset listening untuk pelajaran Bahasa Inggris ketika materinya saya ambil kemarin," ungkapnya, Senin (16/4/2012).

Pihak sekolah mendapatkan kaset dengan tulisan SMALB Ujian Nasional 2012 Listening Comprehension Bahasa Inggris yang masih tersegel untuk empat siswa tersebut. Meski begitu, materi listening oleh pihak sekolah tidak akan diujikan karena memang tidak sesuai. "Saya kurang tahu karena apa kok sekolah kami diberi materi listening, tapi ya jelas besok tidak akan diberikan, biar buat guru-gurunya saja tapi materi itu tetap saya ambil," tambahnya.

Ia mengatakan pihak Dinas Pendidikan seharusnya lebih memperhatikan sekolah-sekolah khusus semacam ini. Sehingga materi dan penilaian lembar jawaban juga sesuai. Ia mengatakan pernah terjadi kekeliruan pada ujian SDLB-B di mana kunci jawaban disamakan dengan SD biasa. "Itu terjadi dua tahun lalu, harusnya kunci jawabannya sendiri tapi disamakan dengan yang SD biasa jadi nilai anak-anak didik saya rendah. Setelah saya cek ternyata keliru," tambahnya.

Ia mengaku berharap hal ini tidak terulang lagi. Meski UN untuk SMALB ini bukan standar untuk bisa masuk perguruan tinggi, ia berharap tetap ada perhatian dari Pemerintah.

Soal UN untuk bahasa Indonesia sebanyak 50 soal, bahasa Inggris 50 soal dan Matematika 40 soal yang diselenggarakan setiap hari. Waktu pengerjaan yang diberikan 120 menit dengan tambahan waktu 15 menit namun ungkap Sri jarang digunakan oleh para siswa.

Berita Rekomendasi

Sebelum dilaksanakan UN, pihak sekolah ungkapnya juga memberikan try out namun hanya di lingkungan sekolah. Sebab tidak mungkin anak-anak kebutuhan khusus tersebut disamakan dengan yang lain. Tahun lalu, di sekolah ini terdapat tujuh siswa yang ikut ujian dengan tingkat kelulusan 100 persen.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas