Sekretaris akan Dipolisikan karena Status Akun Facebook
Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Kediri, Jawa Timur Samsul Umam terancam dilaporkan ke polisi
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Kediri, Jawa Timur Samsul Umam terancam dilaporkan ke polisi, karena menyebutkan SMS jawaban yang beredar menjelang pelaksanaan UN SMA kemarin, 80 persen adalah benar.
Pernyataan Samsul yang diunggah dalam status facebook Rabu (18/4/2012), langsung membuat kalangan pejabat Dinas Pendidikan Kota Kediri merasa tertampar.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Drs Abdul Wahid Anshori, mengaku berencana melaporkan Samsul Umam ke Polres Kediri Kota. Materi laporan tengah disusun berikut bukti print out pernyataan Samsul Umam di akun facebook.
“Kami sebagai institusi pemerintah, yang menyelenggarakan ujian nasional di Kota Kediri merasa sangat dilecehkan dengan pernyataan sekretaris dewan pendidikan,” tegas Abdul Wahid Anshori, Jumat (20/4/2012).
Dijelaskan Abdul Wahid, selain melecehkan Dinas Pendidikan Kota Kediri, pihak kepolisian yang bertugas menjaga naskah UN juga terkena imbasnya. Apalagi, kepolisian selama ini yang bertugas mengawal naskah UN mulai dari percetakan, penyimpanan serta peredarannya.
Sehingga jika kunci jawaban SMS yang beredar sebelum pelaksanaan UN 80 persen benar, ada dugaan naskah ujian sudah bocor. Padahal naskah UN dijaga selama 24 jam di kantor polisi, bahkan pintunya digembok rangkap tiga. “Kami minta sekretaris dewan pendidikan membuktikan semua tuduhannya,” tambahnya.
Sementara Samsul Umam saat dikonfirmasi mengakui, telah mengunggah di status facebooknya terkait beredarnya SMS jawaban menjelang UN SMA di Kota Kediri. Dalam pernyataannya, Samsul menyebutkan, 80 persen SMS yang beredar cocok.
Samsul Umam menyebutkan, sebagai hak konstitusional anggota Dewan Pendidikan Kota Kediri yang diatur berdasarkan PP 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. “Kalau ada yang mempermasalahkan, tentu kami mempertanyakan apa maksudnya,” jelasnya.
Sebaliknya, Samsul mengaku dirinya justru mendapat dukungan penuh dari PCNU Kota Kediri, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta para tokoh ulama. Malahan Samsul telah memberikan klarifikasi masalah tersebut kepada pengurus PGRI Kota Kediri pada Kamis (19/4/2012). “Kami sudah mendapatkan kesepahaman, terkait penyelenggaraan ujian nasional supaya tidak ada kecurangan,” ungkapnya.