Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Hengki

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kepala Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Chairul Riski mengatakan, Gubernur Rusli Zainal siap membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengungkap kasus dugaan suap dalam pembahasan revisi Peraturan Daerah No 6 tahun 2010.

Hal itu dikatakan Chairul Riski saat dikonfirmasi terkait rencana pemeriksaan Gubernur Rusli Zainal oleh penyidik KPK hari ini, Selasa (1/5/2012).

"Dari awal Pak Gub (Rusli Zainal) sudah ngomong siap membantu KPK. Rutinitas beliau berjalan seperti biasa. Pak Gub kan hanya diminta sebagai saksi," kata Chairul Riski kepada Tribun Pekanbaru, Senin (30/4/2012) malam.

Berdasarkan informasi dari Chairul Riski, pada Senin siang Gubernur Rusli Zainal sudah berada di Jakarta.

Dalam rilisnya ke media massa, 12 April 2012, saat menanggapi pencegahan dirinya ke luar negeri, Gubernur Riau Rusli Zainal mengatakan siap bekerjasama dengan KPK untuk menuntaskan kasus dugaan suap proyek pembangunan arena (venue) PON Riau.

"Saya justru mendukung penuh, apapun langkah KPK untuk menuntaskan kasus dugaan suap pada proyek PON. Karena pada dasarnya, sejak awal saya sudah menjanjikan bahwa PON akan terselenggara secara transparan dan taat aturan," kata Gubernur Rusli ketika itu.

Gubernur Rusli secara khusus membuat pernyataan saat menghadiri peresmian Gedung Pelatihan Agribisnis Universitas Riau, Pekanbaru, Selasa (17/4/2012), untuk menepis kabar sengaja 'menghilang' sejak dicegah bepergian ke luar negeri.

Gubernur Rusli ketika itu menjelaskan, ia berada di Jakarta terkait tugasnya sebagai kepala daerah. Salah satunya bertemu dengan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin terkait penunjukan Riau sebagai tuan rumah Kualifikasi Grup E Piala Asia U-22, yang akan digelar Juni mendatang.

"Jadi saya tidak kemana-mana, saya bekerja mengurus itu (persiapan Piala Asia). Senin saya tidak ada di Pekanbaru, kok saya dibilang menghilang," kata Rusli.