Penembakan di Papua Bermula Dari Permainan Billiard
Kepala Kepolisian Resort Paniai AKBP Anton Diance mengungkapkan, terjadinya penembakan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Koresponden Tribunnews.Com, Chanry Andrew Suripatty
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Kepala Kepolisian Resort Paniai AKBP Anton Diance mengungkapkan, terjadinya penembakan terhadap lima warga Distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Selasa (15/5/2012) bermula dari permainan billiard di salah satu tempat di daerah itu.
Menurut Anton, kejadian bermula ketika lima orang warga mendatangi tempat permainan billiard milik Yona. Saat itu meja penuh dipakai, tapi kelima warga itu malah memaksa main. "Mereka memaksa sambil marah-marah dan mengancam pemilik billiard,"ucapnya.
Lantas, karena melihat sikap kelima orang itu, bisa mengundang keonaran, pemilik billiard mendatangi Pos Brimob untuk meminta tolong mereka. Dan tiga anggota Brimob kemudian menuju tempat billiard. "Tiga anggota masing-masing atas nama Briptu Ferianto Pala, Bripda Agus dan Bripda Edi mendatangi TKP menindaklanjuti laporan pemilik billiard," jelasnya.
Saat tiba di TKP anggota Brimob yang mendapatkan laporan lalu menegur kelima warga agar tidak membuat keributan, sambil mengarahkan masyarakat yang berkerumun untuk membubarkan diri. "Namun, di saat bersamaan Briptu Ferianto Pala yang saat itu menghadap ke arah kerumunan massa,
tiba-tiba dipukul dengan menggunakan tongkat. Karena dipukul dengan keras anggota tersebut jatuh, di saat bersamaan kelima warga berupaya merebut senjatanya,"ucapnya.
Warga yang berupaya merampas senjata anggota bernama Melianus Kegepe. Melihat kondisi itu maka Bripda Edy mengeluarkan tembakan hingga mengenai pinggang korban. "Tapi, Sesaat setelah bunyi letusan itu, warga lain atas nama Lukas mengejar Bripda Edy sambil memegang pisau dan hendak menikam, merasa terdesak Bripda Edy mengeluarkan letusan dan mengenai perut korban,"papar Anton.(*)