Evakuasi Korban Penembakan Warga Jerman Ditunda Sabtu Pagi
memutuskan untuk mengevakuasi korban Pieter Dietmar Helmut bersama isterinya ke Singapura Sabtu
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Koresponden Tribunnews.com / Chanry Andrew Suripatty
TRIBUNNEWS.COM,JAYAPURA - Setelah tiba di Jayapura dari Singapura Jumat (01/06/2012) siang Tim dokter khusus yang disewa oleh Pemerintah Jerman dari singapura yang berjumlah dua orang masing-masing dokter Fazil Bin Jafar dan perawat bernama Chua Chin Chin Jumat (1/6/2012) diruangan ICU RSUD Dok II melakukan pemeriksaan terhadap korban penembakan Pieter Dietmar Helmut (55) warga negara Jerman yang merupakan korban penembakan oleh orang tidak dikenal saat bersantai bersama isterinya Medina Pachon di kawasan pantai BASE’G kota Jayapura, Selasa (29/05/2012) lalu.
Pemeriksaaan dilakukan sejak pukul 16:00 wit hingga 19:00 WIT , guna mengevaluasi kondisi korban Pieter Helmud sebelum di evakuasi ke Singaura untuk mendapat perawatan secara intensif.
Hasil evaluasi Tim dokter masing dari RSUD Dok II Jayapura, Bid Dokes RS Bhayangkara Polda Papua dan tim dokter dari Singapura memutuskan untuk mengevakuasi korban Pieter Dietmar Helmut bersama isterinya ke Singapura Sabtu (02/06/2012) pagi.
Menurut salah seorang anggota tim dokter yang turut merawat korban Pieter, Dr. Dedet Seanova dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua, kepada Tribunnews.com di ruang ICU RSUD Dok II Jayapura Jumat sore (1/6/2012) rencana evakuasi korban baru akan dilakukan Sabtu 02/06 dini hari dengan alasan pihak medis di Jayapura masih kekurangan oksigen dan belum adanya pelayanan penerbangan malam di bandara Sentani Jayapura.
“Keputusan ini diambil setelah tim dokter melakukan evaluasi secara khusus terhadap kondisi kesehatan korban (Pieter Dietmer Helmut.red) yang memerlukan banyak oksigen mengingat perjalanan dari Jayapura menuju Singapura yang cukup panjang dan kondisi penerbangan malam dari Jayapura menuju singapura dan daerah-daerah lain belum bisa dilakukan,”Jelas Dr Dedet. Menurut Dokter
Dedet aturan medis oksigen sangat diperlukan dalam jumlah banyak mengingat perjalan menuju ke Singapura cukup jauh dan korban mengalami luka tembak yang cukup serius. Lanjut Dr Dedet dari pemeriksaan khusus yang dilakukan tim dokter Singapura pihak tim dokter dari Negara tetangga tersebut memberikan apresiasi kepada tim Medis dari RSUD Dok II dan RS. Bhanyangkara Polda Papua yang telah memberikan pertolongan dan perawatan hingga kondisi korban Pieter Dietmar Helmud kembali stabil dimana sejumlah organ vital korban sudah dapat berfungsi dengan baik Rencananya korban Pieter Dietmar Helmud dan isterinya Medina Pachon akan dievakuasi Sabtu 02/06 pagi ini dengan menggunakan pesawat khusus yang didalamnya dilengkapi dengan perlengkapan medis dengan operator HS Aviation, bernomor registrasi HS-EMS.
Pesawat juga memuat tim dokter dari Singapura dan sudah menunggu di bandara Sentani kabupaten Jayapura yang berjarak sekitar 17 Kilometer dari RSUD Dok II Jayapura. Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Papua selaku penanggung jawab tim medis RSUD Dok II, Joseph Rinta mengatakan korban penembakan masih harus melakukan pemeriksaan sebelum dievakuasi.
"Kondisi korban relatif stabil dan usai pemeriksaan diperkirakan langsung evakuasi Sabtu pagi dengan menggunakan pesawat khusus yang disewa Pemerintah Jerman dan didatangkan langsung dari Singapura, Pesawat Lear jet LJ-35, akan mengambil rute Jayapura-Manado-Balikpapan-Singapura," jelasnya.
Pesawat itu dipiloti oleh Kapten Chong Yong Nam dan Lim Eu Kiat. Sementara puluhan aparat kepolisian bersenjata lengkap,dari Polda Papua dan Polresta Jayapura yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Jayapura AKBP Alfred Papare masih tampak berjaga-jaga di sekitar RSUD Dok II Jayapura. Hal ini dilakukan untuk melakukan penjgaan dan pengawalan korban dan keluarga dari RSUD Dok II Jayapura menuju bandara sentani guna menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.(*)