Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasan Tidak Tenang Berjualan Tahu

Hasan mengaku, dia hanya mogok satu hari pada Rabu. Itu karena ia memang kebagian giliran mogok pada Rabu.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Hasan Tidak Tenang Berjualan Tahu
tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM,BANDUNG--Hasan (30) mengaku tidak tenang berjualan. Perasaannya dihantui rasa waswas karena sejumlah pedagang tahu dan tempe di Kota Bandung masih banyak yang melakukan aksi mogok.

Sementara dia sudah kembali berjualan setelah mogok sehari pada Rabu (25/7).
"Jujur hati saya tidak tenang karena teman-teman masih banyak yang belum kembali berjualan," kata Hasan saat ditemui Tribun di kiosnya di Pasar Kordon, Kamis (26/7).

Hasan mengaku, dia hanya mogok satu hari pada Rabu. Itu karena ia memang kebagian giliran mogok pada Rabu. Pedagang lain, kata dia, ada yang mogok Kamis, tapi berjualan pada Rabu.

Karena tidak tenang, Hasan hanya menjajakan dua ember tahu buatan kakaknya. Padahal biasanya, dia menyediakan enam ember tahu setiap hari. Keenam ember itu selalu laku.

Akibat mahalnya harga kedelai, tahu yang dijual Hasan mengalami kenaikan harga. Jika biasanya satu potong tahu dijual Rp 200, kemarin menjadi Rp 300 per potong.
Hasan mengatakan, berdasarkan kabar yang diterima dari kakaknya, harga kedelai kemarin pagi sudah tembus Rp 8.300 per kilogram.

Sehari sebelumnya, harga kedelai Rp 8.200 per kilogram. "Terus naik setiap hari. Kakak saya kebetulan perajin tahu, jadi dia hafal soal harga kedelai," kata Hasan.
Jubed (31), pedagang tempe di Pasar Kordon, juga kembali berjualan setelah libur pada Rabu.

Dia menjual tempe dengan ukuran lebih tipis di kiosnya. Jubed mengatakan, ia sengaja menipiskan tempe sampai satu sentimeter, menyusul harga kedelai yang mahal. Semula, tempe yang dibuat dan dijualnya memiliki ketebalan sekitar tiga sentimeter, tapi kemarin hanya dua sentimeter.

Berita Rekomendasi

"Harga tetap, karena saya juga tidak tega kalau tiba-tiba menaikkan harga tempe. Banyak pembeli yang protes," kata Jubed, kemarin.

Satu potong tempe ukuran 40x40 sentimeter dijual Jubed dengan harga Rp 8.000. Namun tempe seukuran itu masih bisa diperkecil menjadi hanya berukuran 10x10 sentimeter. Harga jual tempe yang sudah diperkecil tersebut Rp 2.000 per potong.
"Harga kedelai iya naik terus dari hari ke hari. Kemarin di koperasi Rp 7.800 per kilogram, tapi hari ini sudah Rp 7.900 per kilogram," ujar Jubed.

Selain di Pasar Kordon, penjual tempe dan tahu juga terlihat di sejumlah pasar di Kota Bandung. Seperti di Pasar Kiaracondong dan Cicadas, masih ada beberapa pedagang yang menjual tahu dan tempe.

Namun, pedagang itu menjual tahu dan tempe dalam jumlah sedikit. Pedagang mengaku, mereka tetap berjualan kemarin karena sudah mogok pada Rabu. Mogok berjualan tempe dan tahu dilakukan pedagang secara bergiliran.

Di Pasar Kordon, hanya ada Hasan dan Jubed yang berjualan kemarin. Pedagang lain seperti Udin Nganga (30), yang berjalan pada Rabu, kemarin tidak terlihat berjualan. Kiosnya pun dibiarkan kosong.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas