Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Letusan Masih Terus Terjadi

Soputan meletus pada pukul 19.36, 21.53, dan letusan terakhir terjadi menjelang tengah malam sekitar pukul 23.53 WITA.

zoom-in Letusan Masih Terus Terjadi
TRIBUN MANADO/LUCKY KAWENGIAN
Semburan dari gunung Soputan yang terlihat dari Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Minggu (13/8/2011) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM, AMURANG - Gunung Soputan yang menjulang tinggi di dua wilayah, Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara, Minggu (26/8/2012) malam meletus tiga kali.

Soputan meletus pada pukul 19.36, 21.53, dan letusan terakhir terjadi menjelang tengah malam sekitar pukul 23.53 WITA.

Letusan terakhir cukup dahsyat. Sehingga, satusnya dinaikkan dari waspada ke siaga. Asap tebal membubung setinggi sekitar 1.500 meter.

"Langsung memancar ke segala arah," ujar Sandy, pemantau Gunung Soputan.

Ia menambahkan, amplitudo getaran mencapai 46 mm.

"Itu sudah ukuran standar saat terjadi letusan," jelasnya.

Muntahan material pijar juga lebih banyak dari letusan sebelumnya, turun ke bagian badan gunung, sehingga terlihat terang.

Berita Rekomendasi

"Lontaran material pijar, disertai dengan awan panas, namun langsung terpencar ke segala arah," imbuhnya.

Saat letusan ketiga terjadi, awan panas bertiup ke sebelah utara dan timur.

"Kemudian berubah arah ke barat, karena perubahan arah angin," terangnya.

Terdengar juga suara gemuruh yang cukup kuat. Sandy menambahkan, hingga kini status Gunung Soputan masih siaga.

"Jaraknya masih jauh dengan tempat tinggal warga, cuma yang bahaya awan panas ini," cetusnya.

Hingga dini hari, letusan masih terus terjadi, namun kekuatannya lebih kecil ketimbang letusan ketiga.

Sementara, Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, ketinggian asap letusan Gunung Soputan bisa mencapai 5.000 meter.

"Asap letusan tertiup angin ke arah utara. Hujan abu cukup tebal berpotensi di bagian utara," katanya.

Warga diminta tetap tenang, dan tidak perlu dilakukan pengungsian warga di sekitar Gunung Soputan. Warga juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 6 kilometer dari puncak gunung.

"Pendakian dan aktivitas berkemah di puncak gunung Soputan dihindari. Adapun warga yang bermukim pada radius 6,5 km tidak perlu mengungsi. Jika terjadi hujan abu, agar masyarakat menggunakan masker penutup hidung dan mulut," jelas Sutopo.

Sebelum meletus untuk kali ketiga, terjadi guncangan gempa berkekuatan 6,8 skala Richter di kedalaman 88 kilometer di 115 kilometer Barat Laut Halmahera Barat Maluku Utara. Namun, gempa itu sangat terasa di Sulawesi Utara.

Sejumlah warga di Kota Manado berhamburan keluar rumah ketika gempa mengguncang pukul 23.15 WITA.

Terlebih, warga di Amurang dan Ratahan. Mereka waswas karena beberapa saat sebelumnya Gunung Soputan meletus.

Gempa ini membuat warga di dua kecamatan, yakni Toulaan Raya dan Silian Raya langsung bersiaga.

"Jalanan langsung penuh, orang-orang keluar rumah semua," ujar Ivan Umar, warga Toundanouw, Kecamatan Toulaan.

Keadaan mulai panik di Toulaan Raya, mengingat jarak letusan yang relatif paling dekat dengan Gunung Soputan, jika sewaktu-waktu gunung ini meletus kembali.

Pernyataan senada akan kekuatan gempa juga diberikan Rogers Kumenap, yang tengah berada di Mundung, Kecamatan Tombatu Timur.

"Barusan gempa cukup kuat," ucapnya. (*)

BACA JUGA

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas