Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pemindahan penahanan terpidana kasus teroris Abu bakar Ba’asyir dari Bareskrim Mabes Polri ke Nusakambangan Jumat (5/10/2012) malam, dikhawatirkan oleh pihak keluarga. Keluarga Ba’asyir yang berada di Ponpes Al Mukmin Solo cemas pada kondisi kesehatan Baasyir jika memburuk sebagai dampak pemindahan yang dilakukan malam hari.

Anak Ba’asyir, Abdul Rohim mengatakan sangat kaget saat mendengar kabar pemindahan ayahnya ke Nusakambangan. Kabar tersebut datang bukan dari polisi, melainkan seorang rekan yang menelpon ke Solo dari Jakarta.

“Beliau sudah berusia lanjut dan sering sakit-sakitan, kok malah dipindah ke Nusakambangan malam-malam. Keluarga khawatir kondisi kesehatan, perjalanan Jakarta-Cilacap cukup jauh," kata Abdul Rohim, Sabtu (6/10/2012).

Pria yang akrab disapa Iim ini mengaku perlakuan dan pengawalan polisi yang dilakukan polisi saat pemindahan sangat berlebihan. Sebab ia mendangar ada banyak polisi yang dikerahkan untuk menjaga ayahnya hingga tujuan.

"Polisi itu lebay. Orang yang sudah tua kok dipindah malam-malam, masih dikawal ketat lagi. Cara ini yang sangat disesalkan keluarga," kata pria yang akrab disapa Ustad Iim ini.

Hingga saat ini, pihak keluarga belum menerima kabar resmi dari polisi mengenai kondisi Ba’asyir pascapemindahan.

Ditempatkan dengan siapa, di ruang mana, dan bagaimana kondisi kesehatan Ba’asyir masih menjadi tanda tanya bagi keluarga. Iim mengaku keluarga ingin secepatnya berangkat ke Nusakambangan untuk melihat langsung kondisi ayahnya.

"Tapi informasi yang saya dengar, pada hari Sabtu dan Minggu penjenguk tak bisa masuk. Mungkin Senin nanti keluarga akan ke sana," katanya.

Baca Juga:

• Syamsari-Makmur Sadda Bahas Putaran Kedua 
• Dituduh Pelecehan Siswi SMK Tuntut Kepsek Mundur
• Aktivis Anti Korupsi Galang Tanda Tangan Dukung KPK 
• Dua JCH Aceh Naik Ambulans ke Mekkah