Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Waria Peringati Hari HIV/AIDS

Hari Anti HIV/AIDS yang jatuh Sabtu (1/12/2012) ini diperingati puluhan waria di Surabaya

Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Puluhan Waria Peringati Hari HIV/AIDS
SURYA
Anggota Forwakos saat memperingati Hari Anti HIV/AIDS di Taman Bungkul, Surabaya. 

Laporan Wartawan Surya, Miftah Faridl

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Hari Anti HIV/AIDS yang jatuh Sabtu (1/12/2012) ini diperingati puluhan waria di Surabaya yang tergabung dalam Forwakos. Selain menggelar acara musik, para waria ini juga membagikan bunga dan buku saku tentang virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu.

Menurut Pembina Forwakos, Irma Subechi, ada sekitar 800 waria yang dia dampingi. "Sebenarnya di Surabaya ada 950-an waria. Tapi yang bisa kita jangkau baru 800 orang. Tapi kami terus berupaya merangkul semuanya," tegas Irma.

Sejak 2003, Forwakos aktif memberikan penyuluhan kepada para waria agar menyadari pentingnya kesehatan seksual. "Perilaku seksual waria tidak ada kaitannya dengan profesi. Meskipun ada teman-teman yang bukan PSK, tapi kecenderungan mereka berganti pasangan sangat tinggi," ungkapnya.

Karena itu, Irma menekankan pada penyuluhan perilaku seksual dan bukan pada profesi. "Kalau yang berprofesi PSK, jelas dia sangat berpotensi terjangkit. Tapi yang bukan PSK-pun juga rentan. Karena itu, kami tidak membedakan latar belakang profesi mereka," imbuhnya.

Waria Forwakos memiliki latar belakang bermacam-macam. Di antara mereka ada yang PSK, entertain dan membuka salon. Anggota termuda 18 tahun dan yang tertua 75 tahun. "Yang paling tua itu aktifitas seksualnya normal lho," katanya sembari tertawa.

Di Surabaya sendiri, ada empat kantung waria. Dikatakan Irma, kantong PSK yang menjadi sasaran binaannya adalah Margomulyo, Kembang Kuning, Wonokromo dan Sepanjang. Selain waria, Forwakos juga menyasar perempuan terutama ibu dan anak-anak.

Berita Rekomendasi

"Kami berpikir virus ini bukan hanya menjangkiti kaum tertentu. Tapi perempuan dan anak yang tidak mengerti apa-apa, juga menjadi korban. Karena itu, kita wajib memberikan informasi utuh bagi mereka agar tetap bisa waspada dan hidup sehat," ujarnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas