KPU Klarifikasi Ijazah Yance
ijazah sarjana bakal calon gubernur Irianto MS Syafiuddin (Yance) yang diusung partai Golkar, dapat diyakini keabsahannya.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNEWS.COM BANDUNG, - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar, Yayat Hidayat, menegaskan bahwa ijazah sarjana bakal calon gubernur Irianto MS Syafiuddin (Yance) yang diusung partai Golkar, dapat diyakini keabsahannya. Kepastian absahnya ijazah itu berdasarkan keterangan resmi dari perguruan tinggi yang bersangkutan.
"Kami tegaskan bahwa ijazah Pak Yance itu sah. KPU sudah menerima surat keterangan resmi dari kampus Unpi (Universitas Putera Indonesia) Cianjur terkait status ijazah Pak Yance yang sempat diramaikan dengan dugaan ijazah palsu," kata Yayat kepada wartawan, di Hotel Khatulistiwa Jatinangor, kemarin.
Dikatakan, surat itu sampai ke meja KPU Jabar pada Selasa (11/12/2012) sekitar pukul 13.00 WIB, setelah beberapa petugas KPU mendatangi kampus tersebut di daerah Cianjur. Langkah klarifikasi itu sendiri dilakukan KPU Jabar, menyusul adanya masukan dari LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Kabupaten Indramayu soal dugaan tersebut.
"Apapun dugaan dari Lira, KPU kan hanya mengacu kepada pernyataan resmi universitas yang mengeluarkannya," ujar Yayat.
Seperti diketahui, LSM itu melaporkan persoalan yang sama ke Panitia pengawas Pemilu (Panwaslu) Jabar. Setelah menerima laporan, Panwaslu akan melakukan klarifikasi seperti yang dilakukan KPU.
"Soal dugaan ijazah palsu, Panwas itu hanya menilik dari sisi administratif. Jika memang terbukti ada unsur pemalsuan, seperti tandatangan (rektor) yang dipalsukan, atau bahkan ijazahnya tidak diakui perguruan tinggi bersangkutan, itu baru masuk kategori palsu," kata ketua Panwaslu Jabar Ihat Subihat.
Dia menambahkan, LSM Lira sendiri tidak mengungkapkan secara pasti hal-hal yang mengarah pada palsunya ijazah itu secara administratif.
Sementara dari partai Golkar sebagai pengusung Yance, yang diwakili oleh Wakil sekretaris DPD Partai Golkar Jabar, Pulihono menyatakan bahwa pihaknya menilai laporan yang dilakukan LSM itu lebih didorong oleh motif politis.
"Kalau memang palsu, tolong sebutkan palsunya di mana? Saya juga ingin tahu buktinya apa? Dan yang patut dipertanyakan, kenapa Lira tidak melakukan klarifikasi langsung ke Unpi?" kata Pulihono.(*/fani)
Baca Juga :
- Nasib Pengusaha Tahu Sumedang di Ujung Tol 4 menit lalu
- Gambar Vulgar Muncul Lagi di Buku SD 2 jam lalu
- Kenaikan UMK Lemahkan Daya Saing 2 jam lalu