Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Janda Tiga Anak Dibunuh dengan Batu Bata

Bungsu dari tiga bersaudara itu, menangis setelah mengetahui ibunya, Lasemi (42), meninggal dunia karena dibunuh.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Janda Tiga Anak Dibunuh dengan Batu Bata
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM,MALANG --Bagus, bocah kelas 5 SD asal Dusun Krajan, Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Minggu (30/12/2012) tak henti-hentinya menangis. Bungsu dari tiga bersaudara itu, menangis setelah mengetahui ibunya, Lasemi (42), meninggal dunia karena dibunuh.

Di rumah duka, puluhan warga yang datang bertakziah tak bisa menyembunyikan rasa prihatinnya, saat melihat ketiga anak Lasemi menangis. Sementara, kerabat Lasemi lainnya juga tampak berusaha tegar menghadapi musibah tersebut.

Mislan (50), kakak kandung Lasemi mengaku, sama sekali tak menyangka bahwa janda tersebut akan meregang nyawa dengan cara tragis.

Menurutnya, ketiga anak Lasemi memang sempat resah karena sang ibu tak kunjung pulang dari bekerja sejak dini hari.

“Dia (Lasemi) kan kerjanya mengumpulkan sampah plastik di dekat Bendungan Sengguruh. Tiap hari berangkat jam tiga pagi dan pulang antara jam tujuh dan delapan pagi. Cuma kemarin (29/12/2012) itu nggak pulang-pulang sampai jam 11 siang, jadi anak-anaknya bingung,” ujar Mislan.

Karena sang ibu tak kunjung pulang meski telah siang, Tria, anak sulung Lasemi berinisiatif mencari ke sekitar bendungan Sengguruh. Saat berusaha mencari itulah, ia menemukan kerudung sang ibu yang tergeletak di atas tanah. “Tapi kerudungnya belepotan darah,” tambah Mislan.

Penemuan kerudung itu, membuat anak Lasemi curiga bahwa sang ibu telah menjadi korban penganiayaan. Karena itu, setelah putus asa tak berhasil menemukan sang ibu, keluarga memutuskan untuk melapor ke Polsek Pagak.

Berita Rekomendasi

Kapolres Malang, AKBP Adi Deriyan Jayamarta, menyebutkan setelah mendapat laporan seperti itu, pihaknya langsung melakukan pencarian serta penyelidikan. Dari situ, muncul kecurigaan bahwa Lasemi memang menjadi korban penganiayaan.

“Petugas mencurigai seorang pria berinisial MS yang adalah warga Desa Bungkur, Pagak. Ketika pria itu kami periksa, akhirnya dia mengaku memang telah membunuh korban dan mengubur jenazahnya di sekitar Bendungan Sengguruh,” ujar Adi.

Dari pengakuan tersebut, dini hari tadi polisi langsung melakukan penggalian di lokasi tempat jenazah Lasemi dikubur. “Jenazah korban langsung diotopsi di RS Saiful Anwar, dan sudah dimakamkan siang tadi,” imbuhnya.

Kapolres belum bersedia berkomentar, mengenai kronologi pembunuhan tersebut. Menurutnya, penyidik sampai saat ini terus melakukan penyidikan, untuk mengungkap secara gamblang peristiwa tersebut. Salah satu upayanya, juga dengan mencari barang bukti, yang diduga dipakai MS untuk menganiaya Lasemi hingga tewas.

”Nanti kalau semua sudah jelas, akan kami sampaikan semuanya,” pungkasnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas