Laporan Wartawan Tribun Timur, Yasdin

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kubu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa dan Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) mendesak kepada pihak percetakan, PT Adi Perkasa selaku pemenang tender logistik pemilihan gubernur (pilgub) Sulsel untuk segera menarik seluruh kertas suara yang telah didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota di Sulsel.

Hal itu disampaikan menanggapi terungkapnya kasus surat suara yang tercoblos di berbagai wilayah diantaranya di Palopo, Bone, Sinjai, dan Pangkep. Calon Gubernur Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa bahkan bereaksi keras dan meminta secara tegas aparat hukum untuk mengusut percetakan pemenang tender surat suara.

"Saya berkesimpulan, percetakan inilah yang melakukan kesalahan yang sangat rawan kecurangan. Tidak ada pilihan lain bagi Polda dan Kejaksaan Tinggi sebagai pihak yang berwenang. Garuda-Na tidak menyalahkan siapa-siapa, termasuk KPU. Masalah ini bersumber dari percetakan. Maka percetakan ini harus diusut tuntas. Jika bersalah segera ditangkap," kata Rudi di Media Centre Garuda-Na, Jl Adiyaksa Baru, Makassar, Kamis (3/1/2013).

Menurut Rudi, seluruh surat suara yang telah didistribusikan baik yang telah disortir maupun yang belum harus ditarik oleh pihak percetakan dan dimusnahkan dan diganti dengan surat suara yang baru. Pengungkapan kasus surat suara rusak ini harus segera dilakukan karena dianggap sebagai awal dari segala kekisruhan pilgub Sulsel nantinya.

"Hal ini penting dilakukan untuk menjaga agar situasi tetap kondusif menjelang dan sesudah pilgub. Agar tidak ada saling tuding antara kandidat dan penyelenggara yang kemudian memanaskan suasana dan memancing masalah baru. Kondusifitas dan kejujuran harus dijaga. Ini harga mati. Sekarang saatnya kita bertengkar, jangan bertengkar di akhir. Sehingga apapun hasil dari pilgub ini dapat diterima oleh semua pihak," ujar Ketua DPC Gerindra Sulsel itu.