Syahrul Telah Bangun 24 Masjid dan 1 Gereja
Sejak menjabat Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama Wagub Agus Arifin Nu'mang telah
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudhy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Sejak menjabat Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama Wagub Agus Arifin Nu'mang telah membangun 24 masjid dan 1 gereja di seluruh kabupaten/kota se-Sulsel. Pembangunan Gereja dilakukan di Sesehan, Kabupaten Tana Toraja.
Hal tersebut terungkap dalam Peringatan Hari Amal Bhakti ke 67 Tahun di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (3/1/2012).
"Ini merupakan bentuk kepedulian Pemprov Sulsel terhadap kehidupan beragama di Sulsel. Kehidupan masyarakat religius di Sulsel telah kita bangun bersama sejak dulu," kata Syahrul saat memberikan sambutannya dalam acara tersebut.
Menurut Syahrul, kehidupan antar umat beragama berjalan dengan cukup baik di Sulsel. Hal tersebut bisa dilakukan karena program utama di Sulsel adalah bagaimana agama bisa berjalan sebagai sebuah kekuatan.
"Ukurannya, jemaah haji kita lebih banyak. Agama yang baik, daerah pasti aman," kata Syahrul.
Seseorang yang memiliki agama yang baik, kata Syahrul, tidak akan mengambil hak orang lain dan tidak korupsi. Agama yang baik menciptakan suasana yang kondusif, dimana lima tahun terakhir tidak ada pengganyangan.
"Ekonomi juga berjalan dengan baik. Sulsel menjadi provinsi yang pertumbuhan ekonominya tertinggi nasional," ujarnya.
Sementara, Menteri Agama dalam sambutannya yang dibacakan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, agama tidak bisa dipisahkan dari kepentingan negara. Karena itu, Kementrian Agama memiliki peranan penting dalam persatuan dan kesatuan bangsa.
"Staf harus mempelajari pemikiran-pemikiran tokoh agama. Saya juga meminta komitmen seluruh jajaran aparatur agar bekerja profesional dan memiliki integritas," tegasnya.
Profesionalitas dan integritas, lanjutnya, bersumber dari kaidah agama, jika sesuatu diberikan pada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Karena itu, pengembangan SDM menjadi penting, khususnya prestasi perorangan untuk bekerja dinamis dan proaktif.
"Seiring dinamika masyarakat, agama harus diperkuat. Taat beragama, rukun, cerdas, dan sejahtera lahir bathin," urainya.
Dia menjelaskan, tugas Kementrian Agama meningkatkan kerukunan antar umat beragama dan memberikan pendidikan agama dan keagamaan. Tidak boleh ada ego sektoral dalam internal Kementrian Agama.
"Para staf di lingkup Kemenag harus menjadi panutan dalam karakter dan integritas. Pelihara nilai-nilai budaya, jauhkan sikap KKN," imbaunya.
Baca juga: