Teten Masduki Silaturahim dengan Warga Kasepuhan Ciptagelar
Teten langsung diterima perwakilan kasepuhan Ciptagelar di Imah Gede
Penulis: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,SUKABUMI--Calon wakil Gubernur Jawa Barat, Teten Masduki yang berpasangan dengan Rieke Diah Pitaloka bersilaturahim dan berdialog dengan warga Kasepuhan Ciptagelar, Cisolok, Kabupaten Sukabumi (tatanan kesatuan adat Banten Kidul), Jumat (4/1/2013) hingga Sabtu sore ( 5/1/2013).
Teten bersama rombongan menghabiskan waktu 4 jam untuk sampai ke daerah yang berada di Gunung Halimun tersebut. Pegiat antikorupsi ini bersama rombongan harus berganti mobil untuk melewati jalan terjal yang membelah gunung halimun.
Dalam rilis yang dikirimkan kepada Tribunnews.com diungkap, hujan yang turun disepanjang perjalanan, dan jalan yang sempit, menembus hutan lebat (leuweung Geledegan) tidak membuat ciut pria kelahiran Garut ini untuk tetap melanjutkan perjalanan ke daerah yang pernah dikunjungi presiden Gus Dur tahun 2006 itu.
Susana akrab dan ramah yang merupakan ciri khas mayoritas suku sunda, menyambut kedatangan Teten masduki bersama Rombongan. Teten langsung diterima perwakilan kasepuhan Ciptagelar di Imah Gede atau rumah besar.
"Saya berbesar hati diterima dengan sangat akrab dan hangat oleh Abah Kasepuham Ciptagelar. Mereka warga Jabar yang sangat mandiri dan hampir tidak tersentuh pembangunan pemerintahm," ujar Teten.
Kemandirian dan keserdahanaan, ditopang tatanan sosial yang baik di Ciptagelar, kata Teten, pada akhirnya bisa mewujudkan masyarakat yang makmur, dan hidup berkecupan.
"Adat sunda di kasepuhan adat ciptaggelar merupakan warisan budaya yang harus dilindungi dan dipertahankan keberadaannya. Mengingat adat ini juga merupakan sebuah contoh keseimbangan antara manusia dan alam sekitarnya," kata Teten lagi.
Namun demikian, imbuhnya, kondisi saat ini mereka butuh pembangunan jalan, sekolah menengah dan fasilitas kesehatan dan juga dokter. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah yang ada.
"Mereka merupakan bagian dari masyarakat jawa barat yang harus diperlakukan sama dengan masyarakat lainnya," lanjut Teten Masduki.