Kapolda: Jika Ada Pericuh, Tembak
-Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel, Irjen Pol Mudji Waluyo
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,MAKASSAR--Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel, Irjen Pol Mudji Waluyo, menegaskan akan memberlakukan prosedur dan tahapan (protap) 01 alias tindakan tegas berupa tembakan terukur jika ada oknum yang mencoba manganggu jalannya proses pemilihan saat pencoblosan atau pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Selasa (22/1) hari ini.
"Saya tegaskan, kalau ada yang bikin rusuh maka saya intruksikan kepada anggota untuk tembakan terukur," tegas mantan Kapolda Maluku ini, dalam pertemuan Forum Dosen Makassar bersama Polda Sulsel, di Hotel Clarion, Jl AP Pettarani, Makassar, Senin (21/1).
Aturan Protap 01 itu tertuang pada No 1/X/2010 tentang Penanggulangan Tindakan Anarkis. Dalam protap diatur apabila pelaku tidak mengindahkan tembakan peringatan, dilakukan tembakan terukur (terarah) kepada sasaran yang tidak mematikan.
Hadir dalam pertemuan forum dosen Makassar bersama Polda Sulsel, yakni Prof Marwan Mas, Dr Firdaus Muhammad, Dr Ahyar Anwar, Aswar Hasan, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mudji Waluyo, Kepala Korps Brimob Polri Irjen Pol Unggung Cahyono, Wakapolda Sulsel, Brigjen Pol Syahrul Mamma, para staf ahli Kapolda Sulsel, dan beberapa perwira menega jajaran Polda Sulsel.
"Malam ini (kemarin red), Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes Polri (Kabaharkam), Komisaris Jenderal Pol Oegroseno, dan Kepala Devisi (Kadiv) Propam Mabes Polri, Irjen Pol Syafruddin, tiga jenderal ini akan turung melakukan pemantauan bersama kapolda," ungkap perwira berpangkat dua bintang ini.
Sementara, Koordinator Forum Dosen Makassar, Adi Suryadi Culla memaparkan hasil pertemuan forum dosen dengan ketiga kandidat mengatakan pada prinsipnya tiga kandidat sepakat dengan Pilkada Damai dan siap kalah.
"Hanya saja, ketiga kandidat menginginkan agar tidak terjadi kecurangan saat pemilihan, dengan netralitas penyelenggara seperti KPU dan Panwaslu sangat diharapkan," ungkapnya.
Aswar Hasan yang juga hadir menambahkan, kehadiran forum dosen merupakan kekuatan moral dan intelektual yang hadir memberikan masukan terhadap para kandidat dan masyarakat agar pilgub berjalan aman dan damai.
"Para kandidat dapat berbicara usai penetapan quick count, dan menahan pendukungnya untuk tidak berbuat hal yang tidak diinginkan, kami harap para kandidat dapat legowo dengan hasil besok (hari ini)," ungkapnya.
Sementara, Pengamat Hukum dan Kepolisian Prof Marwan Mas, berharap kepolisian dapat mencegah terjadinya gesekan antar pendukung kandidat usai pemilihan. Menurutnya, pasca penetapan, potensi bentrok antar pendukung juga semakin tinggi," Sebelum pemilihan, pengamanan polisi patut diapresiasi. Tapi kita harapkan pasca penetapan polisi tidak lengah dan mampu menjaga kamtibmas di sulsel," harapnya.