Kapolda Sulselbar Dinilai Bela Sayang
Andi Muttamar ditetapkan sebagai tersangka, lantaran anggotanya memukul relawan Sayang yang diduga melakukan money politic jelang pencoblosan.
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Jamil Misbach, tim hukum mantan Ketua DPRD Kabupaten Bulukumba Andi Muttamar menilai, Kapolda Sulselbar Irjenpol Mudji Waluyo berpihak kepada incumbent Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) di Pilgub Sulsel 2013.
Sebab, menutur Jamil, Mudji menahan Andi Muttamar selaku tersangka pemukulan relawan Sayang, Sabtu (26/1/2013).
Andi Muttamar ditetapkan sebagai tersangka, lantaran anggotanya memukul relawan Sayang yang diduga melakukan money politic jelang hari pencoblosan.
Relawan Sayang Bulukumba dikomandoi Zainuddin Hasan, selaku Bupati Bulukumba. Sedangkan Andi Muttamar dan rekan-rekannya masuk gerbong Ilham-Aziz (IA).
"Tadi pagi Mudji Waluyo langsung memimpin gelar perkara bersama relawan Sayang di Bulukumba, itu sepihak tanpa pihak Andi Muttamar. Setelah itu, Mudji perintahkan penahanan Andi Muttamar. Kok langsung ditahan? Kasus Muttamar itu kan belum jelas," ujar Jamil.
"Muttamar bukan pelaku, dia korban. Tim Sayang sendiri yang menyerang rumah Andi Muttamar sebelumnya. Kapolda betul-betul berpihak kepada Sayang," imbuh Jamil kepada Tribun Timur (Tribunnews.com Network).
Jauh hari sebelum kasus Muttamar, lanjutnya, Posko IA di Batu Putih diserang pihak Sayang. Penyerangan itu sudah dilaporkan ke polisi, tapi tidak diusut.
"Mudji Waluyo mengabaikan kasus penyerangan Posko IA, padahal menimbulkan korban luka-luka. Sementara, anggota Muttamar hanya menghadang aksi money politic Tim Sayang, ada apa ini Kapolda?" papar Jamil.
Parahnya lagi, tutur Jamil, Mudji membiarkan Bupati Wajo Burhanuddin Unru yang juga pendukung Sayang, menganiaya enam warga Doping, Kecamatan Penrang Wajo, beberapa jam sebelum pencoblosan.
"Bupati Wajo Burhanuddin Unru jelas-jelas membantai warga Wajo, Akhiruddin, M Aziz, Dg Tapalang, dan korban lain di Desa Doping. Burhanuddin bahkan menyekap korban ke Kantor Golkar Wajo, tapi kok Burnanuddin tidak di apa-apakan Kapolda? tanya Jamil.
"Kalau Mudji tidak melepaskan Andi Muttamar, kami akan praperadilankan, dan kami akan laporkan ke Kapolri. Mudji sebaiknya dicopot," tegas Jamil. (*)