Tim Dede-Lex Protes Surat Edaran KPU
Tim Koalisi Babarengan yang merupakan pendukung pasangan Cagub-Cawagub Dede Yusuf-Laksamana memprotes KPU Jabar
Editor: Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tim Koalisi Babarengan yang merupakan pendukung pasangan Cagub-Cawagub Dede Yusuf-Laksamana memprotes KPU Jabar terkait terbitnya surat edaran yang memperbolehkan fotokopi model C6-KWJ dan C1-KWK saat pencoblosan pada Pilgub Jabar 2013.
Akibat kebijakan tersebut, Tim Dede-Lex menilai ada peluang untuk menggelembungkan suara bagi kandidat.
Dalam surat edaran KPU bernomor 194/KPU-Prov-011/II/2013 tertanggal 21 Februari yang ditandatangani oleh Ketua KPU Yayat Hidayat, disebutkan bahwa model C6-KWK bisa digandakan dengan cara difotokopi jika kurang.
Dengan catatan, fotokopi harus dibubuhi stempel PPK atau PPS maka fotokopi tersebut bisa berlaku. Penggandaan pun bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
"Kami protes keras atas keluarnya surat KPU itu. Ini bisa menjadi sarana penggelembungan suara. Penggandaan C6 yang merupakan surat panggilan atau undangan bagi pemilih menjadi unlimited. Padahal seharusnya undangan itu dicetak sesuai dengan jumlah DPT. Selain itu kan sudah ada cadangan 2,5 persen dari DPT. Kenapa harus ada kebijakan memperbolehkan fotokopi," kata Wakil Ketua Tim Koalisi Babarengan, Sunatra kepada wartawan di Bandung, Rabu (27/2).