Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswa NTT Minta Jaminan Keamanan Tertulis

pascainsiden Lapas Cebongan akhir pekan lalu, Forum Keluarga Mahasiswa (FKM) NTT Bersatu meminta jaminan tersebut disampaikan secara tertulis.

Editor: Sanusi
zoom-in Mahasiswa NTT Minta Jaminan Keamanan Tertulis
Pos Kupang, Oby Lewanmeru
USUNG JENAZAH -- Jenazah Yohanis Juan Manbait, diusung masuk ke rumah duka di Kelurahan Oetete, Senin (25/3/2015) petang 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Meskipun berbagai pihak telah memberikan jaminan keamanan pascainsiden Lapas Cebongan akhir pekan lalu, Forum Keluarga Mahasiswa (FKM) NTT Bersatu meminta jaminan tersebut disampaikan secara tertulis.

Sebab, sampai saat ini para mahasiswa masih merasa khawatir dengan berbagai isu yang beredar melalui berbagai saluran komunikasi.

Jujur kami masih khawatir. Sampai tadi malam masih ada informasi yang menyebutkan anak-anak NTT jangan keluar rumah atau kos dulu," kata koordinator FKM, Y Lopo, usai melakukan dialog dengan Komnas HAM di Kampus Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa, Rabu (27/3).

Berbagai kegiatan yang menyangkut urusan akademik di luar kampus terpaksa berhenti sementara waktu. Kekhawatiran itu cukup beralasan karena empat korban tewas pada penyerangan bersenjata tersebut adalah warga asal NTT.

Rasa takut ditambah dengan kekhawatiran ada pihak-pihak lain yang memanfaatkan situasi ini. Meski diakui sampai saat ini belum ada tindak intimidasi secara fisik yang diterima maupun dirasakan oleh warga asal NTT yang ada di Yogyakarta.

"Kejadian itu bukti kegagalan negara melindungi warganya. Maka dari itu ada empat pernyataan sikap yang kami sampaikan pada pertemuan ini," tandas Lopo.

Keempat pernyataan sikap tersebut adalah, menyayangkan insiden Hugo's Cafe yang menewaskan Sertu Heru Santosa, Mengecam penyerangan Lapas Cebongan, mendesak pengusutan secara tuntas jangan sampai menjadi black number layaknya kasus-kasus serupa. Terakhir meminta perlindungan dari Kapolda DIY, Pangdam IV Diponegoro, Pemda DIY dan DPRD DIY secara tertulis.

Berita Rekomendasi

"Kami optimis kasus ini bisa dituntaskan. Dengan syarat ada intervensi dari presiden atau Kapolri. Selama hanya Polda DIY yang melakukan penyelidikan, kami pesimis persoalan ini bisa diselesaikan," tandas anggota FKM lainnya, Dony.

Menanggapi permintaan ini, Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila, menyatakan akan melakukan koordinasi dengan aparat keamanan dan pihak-pihak terkait. Termasuk disampaikan kepada Gubernur DIY Sri Sultan HB X, saat pertemuan yang direncanakan dilangsungkan hari ini.

"Kami coba berikan penguatan kepada para mahasiswa asal NTT, juga koordinasi dengan aparat terkait. Supaya mereka merasa lebih tenang karena ada perlindungan dari negara," tutur Siti, didampingi Koordinator Penegakan HAM, Sriyana.

Hasil sementara investigasi yang dilakukan Komnas HAM selama berada di Yogyakarta adalah, insiden Lapas Cebongan juga berdampak pada psikologis warga NTT di Yogyakarta. Kepastian ini didapatkan dari pengakuan para mahasiswa yang merasa tidak aman pasca peristiwa pertama di Indonesia serangan bersenjata di dalam Lapas.

"Mereka (mahasiswa NTT) menyampaikan kalau merasa tidak aman atas peristiwa itu. Karena itu, kami akan koordinasikan dengan aparat keamanan mengenai jaminan keamanan. Agar mereka dapat beraktifitas dengan aman dan nyaman," pungkas Siti. (hdy)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas