Tim Investigasi TNI AD Harus Usut Tuntas Penyerangan Lapas
Indonesian Police Watch (IPW) mengapresiasi langkah TNI Angkatan Darat (AD) yang membentuk tim investigasi untuk menelusuri siapa pasukan
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesian Police Watch (IPW) mengapresiasi langkah TNI Angkatan Darat (AD) yang membentuk tim investigasi untuk menelusuri siapa pasukan siluman yang menerobos Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
"IPW memberikan apresiasi bagi Mabes TNI AD yang membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus penyerbuan pada Sabtu (23/3/2013) dini hari lalu itu," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam siaran persnya, Sabtu (30/3/2013).
Menurut Neta, sikap TNI AD yang membentuk tim investigasi ini bisa dipahami, karena setelah penyerbuan itu banyak tudingan negatif diarahkan ke TNI dan menjadi tugas tim ini untuk mengusut serta mengklarifikasinya.
"Diharapkan tim investigasi itu tidak hanya mencari tahu siapa pasukan terlatih yang menyerbu Lapas Cebongan. Lebih dari itu, tim juga harus mencari tahu siapa Sertu Santoso, kenapa dia ada di Hugo Cafe, apa peranannya di Hugo Cafe, dan kenapa dia dikeroyok hingga tewas," ungkapnya.
Selain itu, tim investigasi TNI AD pun perlu menelusuri kebenaran pelaku pengeroyokan Sertu Santoso yang hanya empat orang. Sebab beredar isu, pelaku pengeroyok Sertu Santoso ada tujuh orang dan tiga lagi belum tertangkap polisi.
"Semua ini harus segera diungkapkan Tim Investigasi Mabes TNI AD secara tuntas. Diharapkan hasilnya segera diumumkan ke publik dan diserahkan ke Polri agar bisa diusut tuntas secara hukum. Siapa pun yang terlibat dalam kasus penyerbuan Lapas Cebongan dan pengeroyokan Sertu Santoso harus diproses ke pengadilan," ungkapnya.