Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengeroyokan Terhadap Polisi Marak, Polda Sumut Harus Instrospeksi

Pengeroyokan terhadap polisi di Sumatera Utara makin marak, Polda Sumut disarankan untuk lebih banyak introspeksi diri.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Pengeroyokan Terhadap Polisi Marak, Polda Sumut Harus Instrospeksi
Biblicalworld
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Maraknya pengeroyokan terhadap polisi akibat provokasi kalangan bandar judi di Sumatera Utara harusnya jadi bahan introspeksi diri Polda Sumut.

Polda Sumut jangan terlalu permisif dengan aksi perjudian di wilayahnya. Akibat sikap Polda Sumut yg terlalu permisif, para bandar judi menjadi besar kepala.

Terbukti dalam setahun ini sudah terjadi tiga kali aksi pengeroyokan yang dimotori bandar judi terhadap polisi yang mau menggerebek. Bahkan ada dua polisi tewas dibakar hidup-hidup saat hendak menangkap bandar judi di Sumut.

Indonesia Police Watch (IPW) menilai, aksi pemberantasan judi, terutama toto gelap (togel) di Sumut cenderung tebang pilih. Ada yang digerebek dan banyak yang tetap buka, sehingga masyarakat cenderung menilai polisi bersikap diskriminatif.

"Sikap diskriminatif ini pula yang kerap memicu kedongkolan warga terhadap polisi. Tak pelak ketika ada yang memprovokasi, warga menjadi nekat mengeroyok polisi," kritik Neta S Pane
Ketua Presidium Ind Police Watch dalam pernyataan persnya kepada media, termasuk Tribunnews.com.

Sehingga dalam setahun terakhir ada 3 pengeroyokan polisi yang diprovokasi bandar judi. Pertama, 26 Februari 2012 dua anggota Polda Sumut tewas dibakar massa.

Yakni, Brigadir Ricardo Jefry Sitorus (24) dan Brigadir Cristian Markus Siregar (24). Saat itu korban bersama tiga rekannya hendak menangkap K bandar togel di Pancur Batu.

Berita Rekomendasi

Kedua, 19 Maret 2012 empat polisi yang hendak menggerebek judi bola di Jl Brigjen Katamso Medan dikeroyok massa. Keempatnya berhasil kabur tapi mobil patroli polisi yg mereka gunakan dibakar massa. Ketiga, 27 Maret 2013 Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Siahaan tewas dikeroyok massa saat hendak menangkap bandar Togel di Dusun Merek Raja Huta, Simalungun.

"Melihat makin brutalnya para bandar judi, Polda Sumut harus menyatakan perang terhadap perjudian dan segera melakukan operasi besar-besaran untuk menutup praktik-praktik perjudian dan menangkap para bandarnya," tegas Neta.

"Jika Polda Sumut masih bersikap permisif dan diskriminasi, jangan heran jika para bandar judi makin nekat melakukan pengeroyokan terhadap para polisi yang akan menangkapnya," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas