Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Balita dan Ibu Hamil Muntah-muntah Usai Makan Biskuit

Sebanyak 243 warga Desa Poto di Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, yaitu ibu hamil

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ratusan Balita dan Ibu Hamil Muntah-muntah Usai Makan Biskuit
NET
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit

TRIBUNNEWS.COM, OELAMASI - Sebanyak 243 warga Desa Poto di Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, yaitu ibu hamil (bumil) dan balita dirawat intensif di Puskesmas Barate dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Poto, Kamis (4/4/2013) siang.

Ratusan warga ini muntah-muntah dan pusing setelah makan biskuit bantuan World Food Programe (WFP) yang disalurkan melalui proyek PNPM Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) oleh pengelola setempat.

"Informasi yang saya dapat dari Camat Fatuleu Barat, warga keracunan karena diduga makan biskuit WFP yang disalurkan melalui PNPM GSC di desa itu," jelas Sekda Kabupaten Kupang, Hendrik Paut, Jumat (5/4/2013).

Ia mengaku sudah memerintahkan Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang, dr. Messe Ataupah, agar mengirim tim penolong ke Desa Poto, salah satu desa terpencil di Fatuleu Barat.

"Saya sudah perintahkan berangkat ke desa pagi ini (kemarin). Apalagi, sinyal telepon genggam tidak ada di desa sana. Transportasi pun sangat sulit," kata Paut.

Kendati pesan singkat (SMS) dari Camat Fatuleu Barat, Habel Taeboko, menyebutkan kondisi sudah bisa dikendalikan, tim penolong harus tetap berangkat ke desa.

Berita Rekomendasi

"Sebab informasi simpang siur. Apalagi, tidak bisa menelepon. Cuma lewat SMS, itu pun dalam tempo sangat lama baru SMS masuk," kata Paut.

Paut juga mengungkapkan, beberapa waktu lalu Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, sudah melarang pemberian makanan tambahan berupa biskuit WFP bagi balita dan bumil. Sebab sangat riskan oleh jamur dan bakteri.

Camat Fatuleu Barat, Habel Taeboko, belum berhasil dikonfirmasi. Dihubungi melalui telepon genggamnya berkali-kali namun tidak tersambung. Pertanyaan melalui pesan singkat, juga belum ditanggapi.

Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang, dr. Messe Ataupah, yang dihubungi terpisah, Jumat siang, membenarkan adanya kasus keracunan yang dialami balita dan ibu hamil (bumil).

"Namun situasi sudah terkendali. Hanya tiga orang yang mendapat perawatan intensif dan sempat diinfus. Tidak ada korban jiwa. Sedangkan yang lainnya setelah diberi minum obat, mereka sudah pulang ke rumahnya tadi pagi (kemarin, red)," jelas Ataupah.

Ia mengatakan, sebuah tim sudah dikirimkan ke Desa Poto untuk mengambil sampel makanan dan minuman yang dikonsumsi korban. Ia juga membantah dugaan penyebab keracunan adalah biskuit bantuan WFP yang sudah kadaluarsa.

"Informasi sementara yang saya terima, katanya karena konsumsi makanan tambahan yang disediakan pengelola PNPM GSC seperti sayur daun ubi, telur dan mie," kata Ataupah.

Meski demikian, ia berjanji akan melakukan cross check dan konfirmasi ulang soal penyebab keracunan tersebut.

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas