Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemulung Denpasar Kembalikan Emas Senilai Rp 300 Juta Temuannya

Keterbatasan ekonomi tak membuat Ahmad (17) seorang pemulung di Denpasar tergiur dengan barang yang bukan miliknya.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Pemulung Denpasar Kembalikan Emas Senilai Rp 300 Juta Temuannya
Kompas.com
Ahmad (kiri) 

Tribunnews.com, Denpasar - Keterbatasan ekonomi tak membuat Ahmad (17) seorang pemulung di Denpasar  tergiur dengan barang yang bukan miliknya. Remaja asal Desa Kesambi Rampak, Kapongan, Situbondo, Jawa Timur ini beberapa hari lalu mengembalikan tiga kotak berisi perhiasan emas senilai Rp 300 juta yang ditemukan di bak truk sampah kepada pemiliknya.

Saat Kompas.com bertandang ke tempat kerja sekaligus tempat tinggalnya, di Bank Sampah Arta Ayu Jalan Kendedes, Denpasar, Sabtu (6/4/2013) siang, Ahmad dengan senang hati berbagi cerita tentang pengalamannya tersebut.

"Kalau enggak salah hari Selasa. Di atas (bak truk) sampah ada tiga kotak seperti kotak yoyo isinya emas. Karena takut salah, saya tunggu (simpan) dulu," ujarnya.

Putra ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Sali dan Akmauwiyah ini kemudian melaporkan penemuan ini kepada bosnya, pemilik Bank Sampah, Made Raka.

Tak lama setelah kembali ke tempat kerjanya, ada seorang perempuan bernama Desak Putu menanyakan tiga kotak perhiasan emas tersebut. Awalnya, Ahmad maupun Made Raka tak langsung memberikan karena belum ada bukti Desak adalah pemiliknya.

"Terus dia sebutin ciri-cirinya satu per satu, benar semua. Akhirnya dikembalikan," ujar remaja lulusan MTS Nurul Hikam, Kesambi Rampak, Situbondo ini.

Kotak perhiasan itu berisi cincin, kalung, gelang dan sebuah keris yang nilainya mencapai Rp300 juta. Atas kejujurannya, sang pemilik perhiasan memberikan sejumlah uang tunai dan sembako kepada Ahmad.

Berita Rekomendasi

Ketika ditanya, mengapa ia mengembalikan emas bernilai ratusan juta itu, Ahmad mengatakan, "Kita orang sampah, tapi hatinya harus lebih besar,"kata dia.

Remaja yang baru sebulan tinggal di Bali ini mengaku lebih senang mendapatkan kepercayaan dari orang dan saudara baru di tanah rantau daripada harta melimpah yang tidak halal.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas