Wali Santri Mengamuk, Guru Ponpes Serambi Mekkah Dipukuli
Pondok Pesantren Serambi Mekkah, Desa Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEULABOH - Pondok Pesantren Serambi Mekkah, Desa Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (7/4/2013) sore, dihebohkan dengan peristiwa mengamuknya sejumlah keluarga santriwati.
Mereka marah besar dan menganiaya seorang guru di Ponpes tersebut, Tgk Muhibbul Nasir Waly (anak dari Alm Abuya Nasir Waly), menyusul laporan tentang putrinya yang dipukul dan dimandikan air comberan.
Informasi yang berhasil dihimpun Serambi (Tribunnews.com Network), aksi penyerangan itu terjadi berawal dari pengaduan santriwati kepada orang tuanya yang kebetulan pada Minggu kemarin datang menjenguk. Beberapa santriwati mengaku dipukul serta dimandikan air comberan karena dituduh terlibat pacaran. Keseluruhan ada 15 santriwati yang mendapat hukuman tersebut.
Tak terima atas perlakuan itu, para keluarga mengamuk dan marah besar. Mereka menilai tindakan melakukan pemberian hukuman seperti itu tidak pantas dilakukan oleh seorang teungku, apalagi di pondok pesantren.
Keluarga korban yang terus berdatangan mendapatkan informasi tersebut langsung mengamuk dan mencoba masuk ke dalam lokasi pondok pesantren. Warga yang merupakan kaum laki-laki ini mencoba mencari tahu ustad yang bernama Tgk Muhib.
Setelah bertemu, anggota keluarga santri tak mampu mengendalikan emosi dan langsung menyerang ustad tersebut. Meski sudah berupaya menyelamatkan diri, namun guru pengajian ini tetap saja menjadi sasaran warga yang marah dan mengejar korban menggunakan kayu balok.
Disebut-sebut, sebelum penyerangan terjadi, Tgk Muhib sempat melontarkan kata-kata yang membuat keluarga santriwati marah. Sehingga mereka mengamuk saat hendak meminta pertanggungjawaban terhadap persoalan tersebut.
Setelah diamuk dan diwarnai tangis serta histeris santriwati dan warga yang melihat, Tgk Muhib berhasil diselamatkan dengan kondisi wajah yang penuh lumuran darah dan mengalami luka parah di bagian matanya. Bahkan baju korban juga dipenuhi darah.
Sementara keluarga santriwati yang mengamuk sempat mengancam akan membakar pesantren apabila persoalan itu tak secepatnya diselesaikan. Sedangkan korban langsung diamankan pihak keluarga karena sudah mengalami luka parah.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Faisal Rivai SIK melalui Kasat Reskrim Iptu M Riyan Citra Yudha yang dikonfirmasi Serambi, mengaku telah melakukan pengusutan terhadap kasus tersebut. Tgk Muhib sendiri saat ini dilaporkan sudah diboyong ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh guna mendapatkan visum et repertum terhadap luka yang dialami.
Pihak kepolisian mengaku masih mencari tahu siapa pelaku yang menjadi dalang dalam kasus penyerangan tersebut.
"Kasus ini masih kita selidiki, sedangkan sebuah balok yang diduga digunakan pelaku untuk menyerang sudah kita amankan di Mapolres," kata Kasat Reskrim Iptu M Riyan Citra Yuda.(edi)