TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Tidak semua istri kepala daerah kepincut menjadi calon anggota legislatif (caleg). Saat sejumlah istri bupati-wakil bupati/wali kota-wakil wali kota berbondong-bondong mencalonkan diri, istri Bupati Wajo, A Faikah Burhanuddin tak tergoda sedikitpun.

"Menjadi seorang anggota legislatif bukanlah hal yang mudah. Tetapi lebih dari itu, membutuhkan strategi, visi, dan wawasan yang luas untuk membantu pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat," jelas Faikah kepada Tribun Timur (Tribunnews.com Network), Senin (8/4/2013).

Menurutnya, tingginya animo beberapa istri bupati mencalonkan diri sesuatu yang lumrah karena perbedaan sudut pandang dan pemikiran. Hanya saja, lanjut Faikah, seseorang harus memiliki komitmen serta keinginan yang tulus untuk mengabdi.

"Saya tak pernah berniat untuk mendaftar jadi caleg apalagi menjadi anggota dewan. Mendampingi dan membantu meringankan tugas-tugas suami adalah sesuatu yang sangat berharga bagi saya," jelas ibu delapan anak ini.

Istri Wakil Bupati Soppeng Johar Makis juga ogah mencalonkan diri jadi caleg. Meski sejumlah partai menawarkan posisi empuk, istri Ketua DPC Demokrat Soppeng ini tak bergeming. Menurutnya, masih banyak figur lain yang memiliki potensi yang lebih baik dan peluang besar dalam gelut politik.

"Saya melihat peluang figur lain dan potensinya yang lebih baik berbuat untuk masyarakat, makanya saya tidak mencalonkan pada pemilihan legislatif kali ini," jelas Johar.

Meski dibenaknya pernah terlintas untuk menjadi caleg, dengan berbagai pertimbangan, langkah itu tidak ditempuh dalam pemilu nanti. Selain pertimbangan keluarga, Johar menyilakan figur yang lebih berpeluang.