Laporan Wartawan Pos Kupang, Teni Jenahas

TRIBUNNEWS.COM, BAJAWA - Enam kubur pastor SVD yang merintis karyanya di wilayah Provinsial SVD Ende di pekuburan umum Katolik Paroki Mataloko dibongkar untuk dipindahkan ke pekuburan SVD Rektorat Ngada di Kemah Tabor, Mataloko, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Jumat
(12/4/2013).

Satu peti jenazah atas nama Pater Franz Eickman, SVD dibawa ke Provinsial SVD Ruteng, karena Pater Franz berkarya di wilayah SVD Ruteng. Sementara lima pastor lainnya yang berkarya di Provinsial SVD Ende wilayah Rektorat Ngada dikubur di pekuburan SVD Rektorat Ngada di Kemah Tabor, Mataloko.

Perpindahan kerangka para pastor tersebut sebagai bentuk penghargaan seluruh umat terhadap para pastor perintis SVD di wilayah Keuskupan Agung Ende. Selain itu dalam rangka 100 tahun SVD Indonesia yang puncaknya tanggal 4 Mei 2013.

Keenam pastor itu sudah meninggal dunia rata-rata di atas 30-an tahun. Pater Herman lahir 2 Desember 1878 di Paderborn, Jerman. Dia meninggal dunia tanggal 1 November 1930 di Ende dalam usia 52 tahun.

Pater Wilhelmus Maria Lauran, SVD, lahir 8 Desember 1910 di Belanda. Ia meninggal dunia di Bendungan Aesesa Mbay tahun 1948 dalam usia sangat muda, yakni 38 tahun.

Pater Fransiscus Eickmann, SVD, lahir tanggal 11 November 1882 di Weeze, Jerman dan meninggal dunia 5 Juli 1952 di Bajawa dalam perjalanan dari Ledalero menuju Ruteng. Dia meninggal dunia dalam usia 70 tahun.

Pater Petrus Cyriacus Hackman, SVD lahir di Hoorn Belanda, 27 Desember 1910. Ia meninggal dunia, 19 Oktober 1959 di Mataloko dalam usia 49 tahun.

Pater Paul Josef Arndt, SVD lahir di Rasselwitz, Jerman. Ia meninggal dunia di Mataloko, 20 November 1962 dalam usia 72 tahun. Bruder Erhard Karl Kluger, SVD lahir 17 Agustus 1893 di Jerman, dan meninggal dunia di Mataloko, 14 Desember 1980 dalam usia 87 tahun.