TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Permaisuri Keraton Yogyakarta GKR Hemas resmi maju dalam pemilihan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI pada Pemilu 2014. Diantar oleh puluhan pendukungnya, Hemas mendaftar di KPU DIY dan akan bertarung dari daerah pemilihan (dapil) DIY, Rabu (17/4/2013).

Ditemui di sela pemberkasan, Hemas menyatakan bahwa ia akan fokus mendorong perempuan lebih maju. Terutama dalam bidang politik yang selama ini lebih didominasi kaum lelaki. Jika terpilih, ini merupakan periode ke tiga dirinya duduk sebagai anggota DPD RI. "Saya konsern mendorong perempuan untuk maju," tegasnya.

Namun demikian, pada awalnya ia sempat berpikir untuk tidak lagi mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI. Tapi melihat posisi perempuan di badan legislatif yang belum maksimal, maka maju pada Pemilu mendatang menjadi keputusan bulat.

Selain itu, Hemas pun ingin memerjuangkan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) jika terpilih pada periode mendatang. Sebab, sejak tahun 2004 belum pernah ada lagi sidang MPR. "Tugasnya (MPR) seperti apa kan perlu diperjelas," tuturnya.

Hemas mengaku mendapat restu dari suang suami, Sri Sultan HB X, untuk yang ke tiga kalinya. Karena masih ada banyak hal yang ingin diperjuangkan pada kursi DPD RI, terutama kemajuan kaum perempuan. "Kalau dirasa perjuangannya sudah cukup, saya diperselahkan mundur oleh Ngarso Dalem," ucap ibu lima putri ini.

Ketua Tim Sukses, Syahbenol Hasibuan menjelaskan, jika dukungan dari masyarakat terhadap pencalonan GKR Hemas mencapai lebih dari 3.000 orang. Melebihi batas minimal yang ditetapkan oleh KPU yaitu 2.000 pendukung yang dibuktikan dengan foto kopi KTP.

"Beliau (GKR Hemas) tetap konsisten memerjuangkan kemajuan wanita. Ditambah menjaga keistimewaan DIY dengan menyejahterakan masyarakat," tukasnya.

Dukungan terhadap Hemas, lanjut Syahbenol, paling banyak dari Gunungkidul. Sedangkan sisanya dibagi merata di tiga kabupaten dan satu kota di DIY. "Semua dukungan hanya spontanitas dari masyarakat," katanya.

Sementara itu, Ketua KPU DIY Ani Rochyati menyatakan jika Hemas adalah calon yang pertama kali menyerahkan berkas pendaftaran. Dari perhitungan yang dilakukan, jumlah dukungan dari masyarakat kepada Hemas mencapai sekitar 3.800 orang.

"Dukungan ini berasal dari empat kabupaten. Memang sudah melebihi kuota minimal yang ditetapkan," ujar Ani. (hdy)