Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wilayah Kubutambahan Jadi Opsi Bandara Bali Utara

Rencana pembangunan bandara di Bali utara mendapatkan titik terang

Penulis: Sanusi
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Wilayah Kubutambahan Jadi Opsi Bandara Bali Utara
Ist
Pulau Bali 

TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA--Rencana pembangunan bandara di Bali utara mendapatkan titik terang. Berdasarkan studi lanjutan, dari tujuh lokasi yang diteliti pemerintah akhirnya memilih wilayah Gerokgak, Kubutambahan di Kabupaten Buleleng, Bali.

Herry Bhakti S Gumay, Direktur Jenderal Udara Kementerian Perhubungan, mengatakan studi lanjutan sudah dilakukan untuk melanjutkan studi awal pemerintah.
Studi awal sudah. Hasil dari studi lanjutan juga sudah dikirim ke Gubernur Bali.

"Salah satu yang diajukan ke Pemerintah Daerah Bali yaitu soal pembebasan lahannya. Termasuk juga harus memindahkan sawah dan tempat keagamaan. Dan itu tugas Pemda dan bukan Kemenhub," kata Herry, Selasa (23/4/2013).

Seperti diberitakan sebelumnya, studi kelayakan (feasibility study) penentuan lokasi pengembangan bandara Bali utara dipastikan mundur.

Jika sebelumnya Kemenhub berjanji menyelesaikan feasibility study pada semester I 2013, kali ini pemerintah menargetkan baru bisa menyelesaikan hal itu pada semester II tahun ini.
 
“Kami masih membuat studinya, kemungkinan besar semester II,” kata Bambang Susantono, Wakil Menteri Perhubungan.

Pada pemetaan lokasi pembangunan, sejumlah lokasi di kawasan Bali utara sudah mulai disiapkan. Tiga opsi lokasi yang akan dipilih untuk bandara kedua di Bali itu terletak di Kabupaten Karangasem, Buleleng dan Jembrana.

Dinas Perhubungan Bali sebelumnya merinci, kajian lokasi bandara itu berada pada 7 titik alternatif, diantaranya di daerah Gerokgak, Kubutambahan dan Sangsit, Kabupaten Buleleng.

Adapun lingkup pembangunan bandara baru itu berupa runway 3.800 m x 60 m, apron, taxiway, lahan parkir, akses jalan serta fasilitas kargo dan apron kargo.

Belum Ada Investor

Sementara itu, menyikapi hengkangnya investor asing asal India, GVK Power & Infrastructure Limited, Bambang mengatakan mash menunggu investor lain baik asing maupun lokal yang memang berniat untuk membangun bandara tersebut. 

Kendati sudah ada investor, pemerintah menginginkan skema pembiayaan public private partnership (PPP).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas