Dua Wakil Ketua DPRD Sumut Bantah Terima Fee Bansos
Dua Wakil Ketua DPRD Sumut yang disebut tersangka Imom Saleh Ritonga menerima fee bansos
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Dua Wakil Ketua DPRD Sumut yang disebut tersangka Imom Saleh Ritonga menerima fee bansos, M Affan dan Chaidir Ritonga membantah menerima fee dalam dugaan kasus korupsi bansos Sumut.
Keduanya mengaku tidak mengenal Imom dan tidak pernah mengusulkan penerima bansos seperti yang disebutkan Imom dalam BAP-nya.
"Aku gak kenal dia (Imom) yang mana aku gak pernah tahu. Makanya kami gak kenal. Aku gak pernah berhubungan sama dia. Kenal pun tidak bagaimana aku bisa berhubungan sama dia. Semua yang dalam anggaran itu hasil reses, tidak ada dan tidak kenal sama orangnya. Aku gak ngerti bansos yang mana," urainya via selulernya, Selasa (23/4/2013) malam.
Affan menyatakan, penyaluran dana bansos itu langsung berhubungan dengan pihak eksekutif dan tidak ada kaitannya dengan DPRD Sumut. "Dia (Imom) LSM orangnya pun tak tahu dan tak pernah ngomong sama kita. Kalau pencemaran nama baik itu tidak benar," ujarnya.
Sedangkan Chaidir terdengar santai dan sesekali tertawa saat dikonfirmasi Tribun. "Itu karena marganya saja Ritonga. Saya tak kenal Imom. Selain itu, sampai saat ini saya tidak pernah dipanggil atau ditanyakan terkait perkara ini. Pembunuhan karakter. Tanyakan padanya, apakah dia kenal saya dan pernah saya potong gak. Bukan sepele adinda, dari 2011 kesalahpahaman sudah saya pelajari. Biasalah ini saat-saat pemilihan legislatif," urainya.
Setelah dijelaskan kelima nama anggota DPRD Sumut yang dituduh menerima fee bansos sesuai BAP Imom dalam sidang terdakwa-terdakwa lain, Chaidir mengatakan hal itu bisa menjadikan perkara baru bagi Imom.
"Itu namanya bisa jadi fitnah, jangan mengutip pengacara karena bisa saja membela anggotanya dengan menyebut nama orang kita bisa bantu. Tanya penyidik dan tersangkanya. Tak ada itu, karena saya pun tidak kenal, marganya saja yang sama. Jangan mau diprovokasi seperti itu. Saya akan tuntut balik kalau memang benar ada nama saya," ujarnya.
"Dicek dulu lah secara akurat. Jangan nanti jadinya trial by the press. Karena tidak ada fakta sudah dipublikasi ternyata tidak ada faktanya. Apalagi saat ini sedang dekat pemilihan. Kalau ada langsung kita tuntut. Itu bisa nambah perkara buat dia, tidak kenal dan tidak pernah berurusan saya sama dia," katanya.(irf)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.