Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tinggi Air Waduk Jatiluhur Siaga

Kondisi Waduk Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta tengah bersiap memasuki fase waspada.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tinggi Air Waduk Jatiluhur Siaga
Waduk Jatiluhur 

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Kondisi Waduk  Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta tengah bersiap memasuki fase waspada. Ketinggian air di bendungan ini hampir melewati batas limpasan bendungan.

"Saat ini kondisinya di angka 108,4 meter. Batas status waspadanya di angka 110 meter. Masih belum waspada, tapi hampir memasuki tahap waspada. Tapi sebenarnya kondisi itu masih aman," kata Humas Perum Jasa Tirta (PJT) II Imas Aan kepada Tribun melalui ponselnya, Selasa (23/4/2013).

Ia mengatakan, kondisi tersebut, disebabkan karena kondisi curah hujan yang merata, baik di hulu hingga ke hilir. "Ya mudah-mudahan saja kondisinya bisa menurun hari ini. Sehingga, membuat arus air (run off) menjadi begitu deras," ujarnya.
Direktur Pengelolaan Air pada Perum Jasa Tirta II Jatiluhur, Harry M Sungguh menjelaskan Tinggi Muka Air (TMA) Jatiluhur sudah memasuki tahap siaga. Batas ketinggian air tahap siaga adalah 107 meter.

"Meski TMA-nya sudah siaga, kami harap masyarakat tidak perlu panik. Fenomena seperti itu sudah biasa dan masih normal selama musim hujan ini," kata Harry melalui ponselnya, kemarin petang.

Ia mengatakan, apabila debit dan ketinggian air di bendungan sudah mengkhawatirkan, pihaknya punya rencana lain. "Ya kami akan menjebol tanggul pembuang di daerah Ubrug," ujarnya.

Menurut Harry, rencana tersebut dilakukan jika TMA di bendungan, melewati batas titik limpas status waspada, di angka 110 meter dpl. Tapi, saat ini, kondisinya masih di bawah 110 mdpl.

"Masih ada ruang udara yang tersedia di waduk. Sampai saat ini, volume air waduk secara keseluruhan mencapai 3,5 miliar meter kubik. Jadi, bila tanggul Ubrug diledakkan, air sebanyak itu akan tumpah ruah ke hilir. Terutama, ke wilayah Karawang dan Bekasi," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Harry membenarkan tingginya TMA di Bendungan Jatiluhur, karena curah hujan di hulu Sungai Citarum, sangat tinggi. "Hari ini (kemarin, Red) saja air yang masuk ke Jatiluhur lewat Citarum mencapai 548.09 meter kubik per detik, sedangkan air yang dikeluarkan Jatiluhur hanya 459,70 meter kubik per detik. Jadi, dengan kondisi seperti itu, TMA nya pasti tinggi," kata dia.

Kuat 1.000 Tahun

Dihubungi secara terpisah, Kabid Operasional Sungai Citarum pada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Arif Budiyo
membenarkan bahwa tinggi air di Jatiluhur saat ini, telah melewati batas limpas air tahap siaga.

"Sekarang airnya memang sudah melewati batas limpas air yakni di ketinggian 108,4 meter. Batas limpasannya sendiri di angka 107 meter," katanya.

Namun, ia menjelaskan, kondisi tersebut, sebenarnya tidak mengkhawatirkan. Di tahun-tahun sebelumnya, hal serupa juga pernah terjadi. "Kami pantau kondisi Jatiluhur tiap jam. Bisa dibilang sudah biasa, karena limpasan air ini sebelumnya pernah terjadi. Selama ini, paling tinggi, limpasan air selalu berada di angka 108 meter, tidak pernah lebih. Bahkan, pernah juga surut," ujarnya.
Dikatakan Arif, limpasan air tersebut, tidak lantas akan membanjiri kawasan hilir dari Sungai Citarum. Karena, kata Arif, limpasan air bendungan tersebut tertahan terlebih dahulu.

"Jadi, saya coba sederhanakan. Air di bendungan tersebut, sudah melimpas. Namun, limpasan air tersebut tertampung terlebih dulu di kolam Morning Glory," kata dia.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas