Kasus Bansos Sumut, Iman Minta Konfrontasi
Iman Nasution, anggota Fraksi Gerindra Bulan Bintang Reformasi DPRD Sumut menantang tersangka korupsi Bansos Imom
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Iman Nasution, anggota Fraksi Gerindra Bulan Bintang Reformasi DPRD Sumut menantang tersangka korupsi Bansos Imom Saleh Ritonga dan Hamdani Harahap melakukan konfrontir di hadapan media, Jumat (26/4/2013) besok.
Sebelumnya, Hamdani dan rekan dari Biro Hukum Citra Keadilan Medan melaporkan dugaan keterlibatan lima anggota DPRD Sumut, termasuk Iman, dalam korupsi Bantuan Sosial (Bansos) Pemprov Sumut ke KPK, Selasa (23/4/2013). Laporan ini berdasarkan pengakuan Imom dalam BAP saat diperiksa penyidik Kejaksaan Tinggi Sumut.
"Aku berani bersumpah, demi Allah, aku tak tahu menahu tentang itu (fee bansos). Apalagi kalau dituduh menerima aliran korupsi bansos, itu tidak benar dan pencemaran nama baik. Setelah aku sampai di Medan, Jumat, aku mau konfrontir langsung ke pengacara itu (Hamdani Harahap) dan si Imom. Melalui media massa ini aku tantang mereka konfrontir, bila perlu kalian jembatani supaya kami bisa saling konfrontir terserah tempatnya di mana," kata Iman saat dikonfirmasi Tribun via selularnya, Rabu (24/4/2013).
Iman yang sedang berada di Surabaya mengaku terkejut mendapat kabar dari Medan yang menyebut pemberitaan Tribun. "Aku saja terkejut. Kenapa namaku dimasuk-masukan. Sama sekali saya tidak pernah berurusan dengan bansos-bansos. Dengan LSM-LSM yang disebutnya itu, aku pun tak pernah tahu. Aku juga tidak pernah menjadi anggota Banggar, ini kan aneh, tak masuk akal," katanya.
Dalam laporan bernomor 5681/CK-P/IV/2013, keempat advokat; Hamdani Harahap, Razman Arif, Masita Hasibuan dan Hasonangan Harahap, menyebut Iman B Nasution (Fraksi Partai Gerindra Bulan Bintang Reformasi), Ali Jabbar Napitupulu (Fraksi PPP), Chaidir Ritonga (Fraksi Golkar), Washington Pane (Fraksi PPRN) dan Muhammad Affan mendapat fee (uang jasa pengurusan) sebesar 43 persen hingga 60 persen.
Terkait laporan Advokat Citra Keadilan Medan ke KPK, Iman mempersilakan untuk membuktikannya. "Jangan hanya sekadar menuduh-nuduh saja, silakan buktikan. Saya juga akan mensomasi mereka," katanya.
Anggota Komisi C DPRD Sumut itu mengakui kenal Imom, tapi tidak akrab. "Kenal lah, dia (Imom) kan stafnya Yan Syahrin (Ketua Fraksi Gerindra Bulan Bintang Reformasi). Hubungan saya dengan dia hanya sebatas anggota dewan dan staf, tidak lebih," ujarnya.
Menurutnya, Imom menjadi staf di Fraksi Gerindra Bulan Bintang Reformasi sekitar dua atau tiga tahun.
Ia juga membantah pernah ditelepon oleh Imom untuk menguruskan proyek bansos yang sedang dibahas di badan anggaran DPRD Sumut. "Nggak pernah, tak ada itu," ujarnya.
Iman mengatakan setelah mendapat kabar pemberitaan itu langsung mengkonfirmasi ke Imom lewat sambungan teleponnya.
"Kubilang dengan dia, 'Aku pulang hari Jumat kau harus ada. Jangan kalian menjerat aku atas suatu hal yang tidak pernah kuperbuat. Nanti kutuntut kau'. Dia jawab,'Bukan begitu maksudnya','' kata Iman menirukan dialognya kepada Imom.