Mapolsek Rupit Musi Rawas Porak Poranda
Mapolsek Muara Rupit, Musi Rawas, Sumatera Selatan (Sumsel) porak poranda akibat aksi bakar masyarakat yang mengamuk
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MUSI RAWAS - Mapolsek Muara Rupit, Musi Rawas, Sumatera Selatan (Sumsel) porak poranda akibat aksi bakar masyarakat yang mengamuk dengan serangan membabi buta anggota kepolisian yang melepaskan tembakan.
Gedung Polsek Muara Rupit dan lima unit kendarran yang diparkir di depannya tinggal meninggalkan kerangka. Selain lima kendaraan terdapat dua kendaraan yang dipalang di depan Jalan Lintas Sumatera.
Aksi pemblokiran jalan di Kecamatan Rupit, Musi Rawas, terkait pemekaran Muratara berakhir ricuh, Senin (29/4/2013) malam. Petugas kepolisian membubarkan demonstran secara paksa sehingga terjadi bentrok.
Empat orang tewas kena tembak, sementara korban luka terus bertambah karena masih dilakukan pendataan.
Tiga warga meninggal Fadilah (40) luka tembak di rusuk, Son (35) luka tembak di rusuk, dan Suharto (20) mengalami luka tembak di kepala, dan Rinto (18) juga kena tembak.
Bentrok di Musirawas berakar dari ketidakpuasan masyarakat Rupit karena pemekaraan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) tak dikabulkan. Akibat ketidakpuasan ini, puluhan massa telah menggelar aksi penutupan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di kawasan itu sejak Senin (29/4/2013) pagi.
Tuntutan pemekaran Kabupaten Muratara ini telah berlangsung beberapa waktu terakhir. Desakan memanas menyusul tak dikabulkannya pengajuan pemekaran itu. Tuntutan terutama disuarakan warga Muara Rukit yang merupakan calon ibu kota Muratara.
Beberapa kali, pendukung pemekaran mengadakan unjuk rasa bahkan hingga ke Jakarta. Massa pendukung menggunakan yel-yel "Muratara harga mati," kata Ozie, salah satu warga.