TRIBUNNEWS.COM SOLO  - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Solo menggelar aksi unjukrasa di depan kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sukoharjo, Kamis (02/05/2013). Melalui aksi yang digelar dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional itu, para mahasiswa mengkritisi pelaksanaan Ujian Nasional yang dinilai gagal total.

Dalam aksinya, para mahasiswa melakukan jalan jongkok dari Jalan Ahmad Yani menuju halaman kampus mereka. Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan mahasiswa atas kegagalan pelaksanaan UN dan semakin terpuruknya pendidikan di Indonesia. "Pelaksanaan UN sudah digelontor dana hingga Rp 2,9 Triliun uang negara tapi tetap saja gagal. Katanya UN dilaksanakan serentak, kenyataannya di 11 provinsi pelaksanaannya molor," kata Koordinator Aksi Budi Hastono di sela-sela aksi.

Karena itulah, mahasiswa meminta pemerintah menolak adanya UN dan meminta UN dihapuskan. "UN tidak mencerdaskan dan justru menambah beban. UN juga justru menimbulkan hal-hal negatif pada siswa, misalnya menimbulkan efek tidakan ketidakjujuran pada siswa," urainya.

Para mahasiswa juga mengecam tidak meratanya akses pendidikan bagi masyarakat. "Karena pendidikan bagi masyarakat di Indonesia saat ini lebih mengedepankan siapa yang berduit, dia yang berhak mendapat pendidikan yang layak," tandasnya. Hal ini terbukti dengan adanya siswa putus sekolah di Indonesia yang diperkirakan mencapai angka sekitar 4,5 juta siswa.

Atas dasar itulah para mahasiswa menuntut pemerintah untuk membenahi sistem pendidikan di Indonesia. Mereka juga meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) transparan dalam hal pendanaan UN. "Kami juga meminta UN dihapus dan Mendikbud M Nuh dicopot," tegasnya.

Saat berunjukrasa, para mahasiswa berdiri melingkar di tengah badan Jalan Ahmad Yani dan menggelar orasi. Aksi tersebut sempat mengakibatkan kemacetan di sepanjang jalan pengubung Solo - Jogja dan Solo - Semarang itu hingga sepanjang sekitar dua kilometer. Unjuk rasa mahasiswa mendapat kawalan ketat dari pihak kepolisian dan berjalan tertib hingga aksi berakhir. (ade)