TRIBUNNEWS.COM , MAGETAN-Bambang Atim Sejati warga Dusun Kwatangan, Desa Ringinagung RT02/RW 1, Kecamatan/Kebupaten Magetan menemukan granat jenis nanas saat mencari bambu di kebun bambu milik Sukar warga setempat.

Granat yang masih aktif itu sempat dibawa pulang dan disimpan di samping rumahnya selama dua malam. Karena khawatir meledak, granat itu dikembalikan ke tempat semula.

Informasi yang dihimpun Surya di Dusun Kwatangan menyebutkan, granat yang diduga kuat merupakan inventaris TNI-AD itu ditemukan Bambang Atim Sejati, dibawa rumpun bambu di kebun bambu milik Sukar, warga setempat. Saat ditemukan granat yang sudah dalam kondisi karatan itu tergeletak dibawah rumpun bambu.

"Saya kira tidak berbahaya, granat itu saya bawa pulang dan saya letakan disamping rumah,"kata Bambang Atim Sejati kepada Surya, Senin (6/5/2013).

Menurut Bambang Atim, granat itu ditemukan Sabtu (4/5/2013), sekitar jam 09.00 WIB. Saat Bamabang Atim lagi mencari bambu yang akan dijual ke Pasar Bambu.

"Dirumah saya menginap dua malam. Karena saya khawatir benda itu meledak, Senin (6/5/2013) pagi saya kembalikan benda itu ketempat asal ketika saya menemukan,"kata Bambang sambil mengatakan setelah granat itu dikembalikan ke tempat asal ditemukan, dia melapor kepada Yoyok, anggota Koramil Plaosan yang masih tetangganya.

"Pak Yoyok ini yang melapor ke Polsek Magetan,"kata Bambang.

Granat aktif yang kondisinya berkarat itu masih lengkap dengan pen pemicu. Meski begitu, untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan anggota Sabhara Polres Magetan menghubungi Satuan Gegana Brimob Madiun.

Namun karena ditunggu hingga sekitar pukul 15.30 WIB, anggota Gegana Brimob Madiun tidak kunjung datang, akhirnya granat aktif itu diamankan Serka Porman, personil Intelijen TNI-AD yang kebetulan berada ditempat itu. 

Setelah granat aktif itu dievakuasi dan diamankan, kemudian diserahkan ke Kanit Sabhara Ipda Gun Sakti untuk dibawa ke Polres Magetan untuk diindentifikasi asal granat aktif itu.