Ini Penyebab Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Sejumlah Wilayah di Aceh
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan adanya pusat tekanan
Editor: Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan adanya pusat tekanan rendah di sebelah barat laut Aceh di sekitar Samudera Hindia menyebabkan cuaca ekstrem di wilayah Aceh.
Hingga saat ini pusat tekanan rendah tersebut masih kuat sehingga akan berpengaruh cuaca di Aceh dan sekitarnya. Demikian disampaikan Sutopo dalam rilis yang diterima redaksi Tribunnews.com, Sabtu (11/5/2013).
Akibatnya banjir merata terjadi di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Simeulue sejak Kamis (9/5/2013) mulai pukul 20.00 WIB hingga Sabtu (11/5/2013). Sebagian besar banjir sudah surut.
Di Aceh Selatan hujan deras disertai angin kencang dan banjir terjadi di 6 kecamatan yaitu Kec. Sawang, Kluet Tengah, Kluet Utara, Bhagia, Bangkongan, dan Kluet Selatan. Ribuan rumah terendam banjir hingga ketinggian 2,5 meter. Di Kecamatan Kluet Tengah sebanyak 13 desa terendam banjir dengan 6.630 jiwa terdampak, sedangkan di Kec. Bakongan 270 KK (1.070 jiwa) dan di Kec. Sawang 65 KK terendam banjir.
Di Ds.Ujung Manki Kec. Bakongan 14 rumah hilang diterjang ombak karena abrasi pantai. Beberapa jembatan hanyut. Tim BPBD Aceh Selatan yang sedang menuju lokasi banjir, speedboatnya dihantam ombak sehingga tengelam dan satu orang dilaporkan hilang pada Sabtu (11/5/2013) pukul 09.00 WIB.
Di Kabupaten Aceh Singkil 16 desa di Kec. Singkil terendam banjir dengan tinggi satu meter pada Jumat (10/5/2013). Sebanyak 4.569 KK (19.611 jiwa) terdampak oleh banjir tersebut.
Di Kabupaten Simeulue banjir merendam 10 kecamatan pada Jumat (10/5/2013) pukul 02.00 WIB. Banjir dipicu oleh hujan selama 5 hari berturut-turut disertai angin kencang. 892 KK (4.817 jiwa) terdampak banjir. 576 KK mengungsi sementara di sejumlah tempat penampungan. Seorang anak, Andri (5), meninggal dunia tertimpa pohon kelapa di rumahnya di Desa Miten, Simeulue Barat.
BPBD kabupaten bersama unsur terkait masih melakukan penanganan darurat. Posko, dapur umum, pos pengungsian, pos kesehatan telah didirikan. Bantuan logistik disalurkan kepada masyarakat dan pendataan masih dilakukan.