Ada Syahadat di Atas Mimbar Masjid Ahmadiyah
Terdapat kaligrafi Syahadat yang menegaskan kesaksian saban muslim bahwa Allah adalah Tuhannya dan Muhammad adalah utusan-Nya
Laporan Wartawan Surya, Yuli Ahmada
TRIBUNNEWS.COM,TULUNGAGUNG - Ahmadiyah sering disebut-sebut menyempal dari ajaran pokok Islam.
Hal itu dikarenakan, pengikut Ahmadyah dianggap mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi paripurna, bukan Nabi Muhammad SAW.
Mirza (1835-1908) mendirikan Ahmadiyah di Punjab, India, tahun 1889. Berselang beberapa tahun kemudian, ajarannya menyebar ke sebagian wilayah di Nusantara.
Bahkan Bung Karno sebelum kemerdekaan sudah mengulasnya lewat tulisan yang dimuat di koran Fikiran Ra'jat, kemudian diterbitkan ulang dalam buku "Dibawah Bendera Revolusi", saat dia jadi Presiden.
Benarkah Ahmadiyah tidak meyakini Muhammad sebagai nabi parpurna?
Keyakinan susah diukur. Yang jelas, di atas mimbar masjid Ahmadiyah di Desa Gempolan, Kecamatan Pakel, Tulungagung terdapat kaligrafi Syahadat yang menegaskan kesaksian saban muslim bahwa Allah adalah Tuhannya dan Muhammad adalah utusan-Nya.
Kaligrafi itu terbaca jelas dari dari balik kaca jendela yang dipecah massa, Kamis (16/5/2013) malam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.