Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Syahadat di Atas Mimbar Masjid Ahmadiyah

Terdapat kaligrafi Syahadat yang menegaskan kesaksian saban muslim bahwa Allah adalah Tuhannya dan Muhammad adalah utusan-Nya

zoom-in Ada Syahadat di Atas Mimbar Masjid Ahmadiyah
surya/yuli ahmada
Kaligrafi syahadat di atas mimbar masjid Ahmadiyah terlihat dari balik kaca jendela yang pecah di Desa Gempolan, Pakel, Tulungagung, Jumat (17/5/2013). 

Laporan Wartawan Surya, Yuli Ahmada

TRIBUNNEWS.COM,TULUNGAGUNG - Ahmadiyah sering disebut-sebut menyempal dari ajaran pokok Islam.

Hal itu dikarenakan, pengikut Ahmadyah dianggap mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi paripurna, bukan Nabi Muhammad SAW.

Mirza (1835-1908) mendirikan Ahmadiyah di Punjab, India, tahun 1889. Berselang beberapa tahun kemudian, ajarannya menyebar ke sebagian wilayah di Nusantara.

Bahkan Bung Karno sebelum kemerdekaan sudah mengulasnya lewat tulisan yang dimuat di koran Fikiran Ra'jat, kemudian diterbitkan ulang dalam buku "Dibawah Bendera Revolusi", saat dia jadi Presiden.

Benarkah Ahmadiyah tidak meyakini Muhammad sebagai nabi parpurna?

Keyakinan susah diukur. Yang jelas, di atas mimbar masjid Ahmadiyah di Desa Gempolan, Kecamatan Pakel, Tulungagung terdapat kaligrafi Syahadat yang menegaskan kesaksian saban muslim bahwa Allah adalah Tuhannya dan Muhammad adalah utusan-Nya.

Berita Rekomendasi

Kaligrafi itu terbaca jelas dari dari balik kaca jendela yang dipecah massa, Kamis (16/5/2013) malam.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas