Siswi SMP Ini Ikut Geng Motor Klewang karena Merasa Teman Sekolahnya Katrok
Jajaran Satreskrim Polresta Pekanbaru terus mengusut kasus kejahatan yang dilakukan geng motor XTC
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Riki Suardi
TRIBUNNEWS.COM - Jajaran Satreskrim Polresta Pekanbaru terus mengusut kasus kejahatan yang dilakukan geng motor XTC dan sejumlah geng motor lainnya yang berada dibawah bendera XTC.
Setelah berhasil meringkus seorang anak baru gede (ABG) yang masih berstatus pelajar kelas III SMP di Pekanbaru, Rabu (16/5/2013) kemarin, sekitar pukul 17.00 WIB polisi kembali meingkus ABG yang juga masih berusia dibawah umur.
Dia adalah UM (16), anggota geng motor Ledis Seksi Road (Laser) yang perempuan. Geng ini juga merupakan besutan Mardirjo alias Klewang. UM ditangkap di rumahnya Jalan Kuantan V, Pekanbaru. September 2012 lalu, nama UM tercatat sebagai peserta ujian paket B di Pekanbaru, karena dia berhenti sekolah sekitar satu tahun sebelum dia mengikuti ujian Paket B.
Pengakuan UM kepada Tribun Pekanbaru (Tribunnews.com Network), dia masuk geng motor sejak 2011 lalu karena ingin punya teman banyak, karena merasa teman-teman sekolahnya sifatnya katrok dan tidak enak diajak berteman. Selain itu juga tidak gaul. Karena itu dia memutuskan berhenti sekolah dan masuk geng motor Laser.
Geng motor Laser ini dipimpin oleh Via sebagai panglimanya. Via tinggal di Jalan Pengeran Hidayat, Pekanbaru. “Anggotanya berjumlah sekitar 200 orang. 10 diantaranya perempuan,” kata Um saat ditemui di ruang penyidik V, Polresta Pekanbaru.
Struktur organisasi geng notor Laser ini, sama dengan geng motor lainnya yang berada di bawah bendera XTC. Ada ketua dan juga ada bendaharanya. Setiap anggota, harus menyerahkan iuran sebesar Rp 5000 per minggu.
Parahnya, kata UM, setiap calon anggota Laser yang perempuan, harus melakukan hubungan badan dengan anggota Laser yang laki-laki. “Ini dilakukan untuk menguji keberanian para calon anggota geng laser yang baru,” bebernya.
Selama bergabung dengan geng motor Laser, UM mengaku bahwa kedua orang tuanya sama sekali tidak mengetahui kegiatannya di luar rumah. Bahkan mereka tidak pernah curiga sedikitpun.
“Orang tua tidak curiga, karena saya keluar malam hanya di hari-hari tertentu, yaitu malam Minggu, kemudian pulangnya menjelang subuh,” ujar anak kedua dari tujuh bersaudara ini.
Kepada Tribun Pekanbaru (Tribunnews.com Network), UM mengaku kenal dekat dengan Klewang sejak tiga tahun silam. Dia kenal dengan Klewang saat balap liar meraja lela di jalan Jenderal Sudirman, dekat Simpang Tiga.
Di matanya, Klewang adalah pemimpin yang baik dan disegani oleh semua anggota geng motor. “Pak Klewang itu orangnya baik dan sangat kami segani," ujarnya.
Selama bergabung dengan geng motor, dia mengaku ikut menyaksikan anggota XTC melakukan penjarahan warnet di Jalan Kelapa Sawit pada 28 April lalu, tapi saat itu dia hanya ikut meramaikan suasana. “Saya tidak ikut menjarah, hanya meramaikan saja,” tuturnya.