Remehkan Kandidat Lain, Kadir Halid Dianggap Lakukan Blunder Politik
Pernyataan bakal calon Wakil Wali Kota Makassar Kadir Halid yang meremehkan kandidat lain mendapat
Editor: Widiyabuana Slay
"Mestinya Pak Kadir lebih berhati-hati dalam berkomentar. Apalagi dirinya masih memiliki resistensi di kalangan kader Golkar termasuk di tingkat kepengurusan DPD I dan DPD II," kata Irfan.
Harusnya, adik kandung Korwil Sulawesi DPP Golkar Nurdin Halid itu, berusaha merasionalkan kepada kader Golkar bahwa pilihan Supomo sudah tepat menetapkan dirinya sebagai pendamping.
"Bukan justru mempertajam perbedaan dengan melontarkan pernyataan-pernyataan yang tidak produktif secara politik," terangnya.
Menanggapi adanya ketakutan serta kekhawatiran SUKA kalah, jika None serius ingin maju di Pilwali Makassar. Irfan menambahkan, wajar saja jika Kadir punya kekhawatirannya terhadap None.
Karena keberadaan None tidak dapat dinafikkan punya potensi memecah dukungan geopolitik Supomo begitu pula basis Golkar yang saat ini mendukung pasangan SUKA.
Berdasarkan hasil survei beberapa lembaga survei, saat ini tak satupun kandidat yang memiliki elektabilitas mencapai 30 persen. Rata-rata kandidat yang bertarung di Pilkada Makassar hanya memiliki presentase 26 persen termasuk hasil survei yang dirilis Adhyaksa Supporting House (ASHO) beberapa waktu lalu.
Jadi menurut Irfan dengan keseriusan Kepala Disperindag Sulsel maju di pilwali mendatang secara otomatis konstalasi politik dipastikan berubah.
"Jadi yang perlu dilakukan kandidat saat ini adalah bagaimana cara meningkatkan elektabilitas serta tingkat keterpilihannya di masyarakat. Bukan malah merendahkan atau meremehkan kandidat lain," katanya.